Medan, tvOnenews.com - General Manager PLN UID Sumatera Utara Awaluddin Hafid mengatakan Rumah BUMN di Sibolga telah gencar melakukan pendampingan kepada para mitra binaan dalam meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan. Dimana kolaborasi Rumah BUMN bersama pegiat lingkungan dan pengrajin dari Bank Sampah Yamantab dalam mengolah bahan baku sampah sachet menjadi beragam produk kerajinan tangan.
Awaluddin menyebutkan Ide mengolah sampah menjadi sebuah produk kerajinan tangan bernilai tinggi yang dilakukan para mitra binaan mereka, berawal dari banyaknya sampah sachet yang mereka terima dari masyarakat. Selanjutnya, komunitas Bank Sampah Yamantab berhasil menciptakan berbagai produk kerajinan tangan berbahan baku sampah sachet seperti keranjang belanja, tempat tisu, wadah botol air minum dan tas tangan.
“Sampah plastik masih menjadi permasalahan utama saat ini. Di mana sampah plastik membutuhkan waktu yang cukup lama agar dapat terurai menjadi tanah. Untuk itu, kami menyambut baik upaya yang dilakukan oleh komunitas BSY ini sebagai salah satu cara mengubah limbah sampah menjadi sebuah barang yang dapat di manfaatkan masyarakat untuk diolah kembali menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis,” kata Awaluddin, senin (10/7/2023) di Medan.
Dikatakan Awaluddin. Komunitas Bank Sampah Yamantab dapat menyelesaikan 5 hingga 6 kerajinan dalam sehari. Untuk membuat satu tempat tisu mereka membutuhkan 128 sachet, sedangkan wadah botol air minum kecil membutuhkan 150 sachet dan keranjang belanja besar membutuhkan 500 sachet.
Dirinya juga menyebutkan dalam proses produksinya, komunitas BSY melibatkan berbagai kalangan masyarakat. Tercatat sebanyak 15 orang dipekerjakan komunitas ini untuk menghasilkan produk kerajinan yang memiliki nilai ekonomis tinggi.
“Hasil kerajinan tangan itu justru juga telah merambah pasar di Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah. Sebanyak 180 buah hasil kerajinan tangan tersebut telah laris terjual di masyarakat. Sedangkan untuk memasarkan produknya secara online juga dan diharapkan produk kerajinan tangan dari sampah plastik kedepannya bisa bersaing dipasar domestik dan pasar internasional,” tutup Awaluddin. (zul/lno)
Load more