Batam, tvOnenews.com - Omzet pedagang sembako di Kota Batam, Kepulauan Riau meningkat hingga Rp15 juta per hari karena melakukan penjualan secara daring.
Pedagang sembako pasar Botania 2 Kota Batam Mimi, mengatakan selain berjualan secara langsung di pasar, dirinya juga berjualan komoditas bahan pangan melalui Facebook, WhatsApp hingga Instagram.
Ia menjelaskan hal tersebut telah dilakukan olehnya sejak pandemi COVID-19 melanda Kota Batam dan menyebabkan daya beli masyarakat secara langsung ke pasar menurun.
"Sehari bisa 40 hingga 60 orang konsumen yang belanja di tempat saya. Biasanya saya bisa dapat sekitar Rp15 juta-Rp16 juta per harinya. Kalau cuma jualan lewat offline aja, yang di pasar saja, sekitar Rp5 juta lebih," kata Mimi.
Dia tidak menyangka bahwa metode jualan tersebut tetap dapat dilanjutkan hingga saat ini, dan hasilnya justru lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan hasil lapaknya di pasar. Menurut Mimi, konsumen daringnya tidak hanya dari kalangan ibu rumah tangga, tetapi juga dari restoran, kafe, hingga hotel.
"Konsumen biasanya pesan lewat chat WhatsApp. Untuk pengantaran wilayah sekitaran pasar, wilayah Batam Center free ongkir, tapi harus mengikuti rute kurir kami," ujar dia lagi.
Mimi menjual beragam komoditas bahan pokok, seperti daging ayam, cabai merah, cabai hijau, sayur mayur, bawang putih, bawang merah, ikan, frozen food, telur, dan bumbu-bumbu dapur lainnya.
Load more