Medan, tvOnenews.com - Maraknya aksi begal yang terjadi di Kota Medan akhir-akhir ini mendapat perhatian khusus Irna Minauli, Psikolog dan Direktur Minauli Consulting.
Menurutnya, begal merupakan tindak kejahatan yang lebih berpeluang menimbulkan trauma bagi korban karena dilakukan secara mendadak dan langsung berhadapan dengan pelaku yang sering disertai tindak kekerasan, bahkan dapat mengancam nyawa korban.
Hal ini sedikit berbeda dengan pencurian sepeda motor yang hanya menyebabkan kehilangan kendaraannya semata. "Pelaku begal yang disertai kekerasan sering kali di bawah pengaruh narkoba, sehingga mereka memiliki keberanian dan berkurang empatinya. Mereka tidak memiliki belas kasihan dan hanya mementingkan keinginannya untuk segera mendapatkan hasil," jelasnya Jumat (30/6/2023) di Medan.
Motif ekonomi sering melatarbelakangi terjadinya pembegalan. Akan tetapi hal ini diperkuat oleh adanya masalah gangguan kepribadian (conduct disorder) pada pelaku pembegalan yang berusia di bawah 18 tahun.
"Gangguan perilaku inilah yang membuat mereka seringkali melakukan tindakan melanggar hukum. Itu sebabnya gangguan ini sering disertai masalah kecanduan narkoba," lanjutnya.
Jika ditinjau dari penyebabnya, umumnya para pelaku kejahatan seperti pembegalan adalah mereka yang tidak mendapatkan sentuhan peran ayah (fatherless) dalam kehidupannya. Saat ini, Indonesia menduduki posisi tertinggi dalam masalah ketiadaan peran ayah (fatherless) ini. Hal ini dikhawatirkan akan menjadi pemicu maraknya kejahatan.
Tiadanya peran ayah menyebabkan anak kurang memiliki disiplin dan tidak menghargai figur otoritas lain seperti guru atau orang dewasa lain. Secara emosional menjadi labil dan impulsif.
Load more