Nagan Raya, tvOnenews.com - Lahan Gambut yang terbakar di Kabupaten Nagan Raya, berangsur dipadamkan petugas. Setidaknya 80 persen sudah dipastikan tak ada lagi api yang membakar ranting dan dedaunan kering serta gambut yang berada di bawah tanah.
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Irfanda Rinaldi mengatakan, petugas gabungan yang terlibat melakukan pemadaman Kebakaran Lahan dan Hutan (Karhutla) hanya bermodalkan mesin pompa dan sumber air terbatas.
”BPBD Nagan Raya beserta tim gabungan mengarahkan enam unit mesin pompa air untuk memadamkan api. Terbatasnya sumber air, Lahan gambut dan Angin Kencang, menjadi kendala tim di lapangan,” jelas Irfanda, Jumat (16/06/2023).
Dikatakannya, lahan gambut yang terbakar terdapat ditiga titik meliputi, Gampong Sumber Bakti, Kecamatan Darul Makmur, Gampong Kaye Unoe Kecamatan Darul Makmur dan Gampong Lawa Batu Kecamatan Kuala. Sejak 12 Juni 2023 lalu, petugas sudah melakukan upaya pemadaman. Namun dua titik baru muncul dalam dua hari terakhir.
Karena akses jalan setapak yang ada tak bisa dilalui mobil Pemadam Kebakaran (Damkar), petugas gabungan yang terdiri dari BPBD, Polisi dan TNI dibantu masyarakat setempat, terpaksa melakukan pemadaman secara manual dengan bermodalkan mesin pompa dan sumber air seadanya.
”Waktu kejadian, 12 Juni di Gampong Sumber Bakti, 13 Juni Gampong Kaye Unoe dan 14 Juni Gampong Lawa Batu Kecamatan Kuala. Saat ini (Kondisi di lapangan) masih dalam pendinginan, mudah mudahan besok tidak muncul lagi,” sebutnya.
Adapun kondisi akhir kejadian karhutla di Kabupaten Nagan Raya, titik pertama api baru dapat dipadamkan 80 persen dengan luas lahan terbakar 3 hektare.
Kemudian titik kedua di Gampong Kaye uno Api baru dapat dapat di padamkan 30 persen, dengan luas lahan Terbakar 5 hektare dan titik terakhir Karhutla Gampong Lawa Batu Api sudah dapat dipadamkan luas lahan yang terbakar 3 hektare.
”Total lahan yang terbakar di kabupaten Nagan Raya lebih kurang 11 hektare. Kebakaran bisa meluas di karenakan kondisi lahan gambut dan terbatasnya sumber air,” pungkas Irfanda.(kha/haa)
Load more