"Waktu itu, anak saya dari rumah bosnya kabur. Lari sepanjang jalan, ditanya orang pun nggak mau jawab. Berhenti di warung mie ayam. Minta tolong sama tukang warung ayam. Tolong katanya, saya mau pulang, saya kabur dari rumah bos," beber Nurdin.
Pemilik warung ayam itu pun membantu anaknya untuk mencari angkutan umum. Pemilik warung itu memberikan uang Rp9.000 buat jajan kepada anaknya karena tidak mau makan.
“Setelah naik angkot, sopir angkotnya minta tolong sama supir bus jurusan Pagelaran-Pringsewu untuk mengantarkannya pulang. Di dalam mobil bus, anakku ketemu pegawai ASN yang tugas di Kabupaten Tanggamus. Cerita anak saya itu, dari situ suruh balik lagi anak saya tempat bosnya dan disuruh laporin aja. Kata anakku, kalau saya balik lagi katanya sama aja saya bunuh diri," ungkapnya.
Setibanya di rumah, anak pertamanya itupun banyak cerita kepada ibunya atas apa yang sudah dialaminya selama bekerja di rumah majikannya.
“Banyak cerita sama istri saya sih ketimbang sama saya. Setelah mendengar ceritanya kemudian saya langsung laporan ke kantor desa," tandasnya.
Hal senada diceritakan Yatin (43), ibu kandung dari NR, setelah anaknya pulang karena kabur dari rumah majikannya yang hanya membawa pakaian yang dipakai. Ia pun menceritakan peristiwa yang sudah dialami oleh anaknya saat bekerja di rumah majikannya.
“Ditendang, ditampar. Anak saya ditendang dibagian pinggang oleh anaknya yang polisi. Diancam, kamu itu melawan, kalau kamu melawan lagi saya tendang. Padahal, kata anakku itu tidak melawan. Cerita anakku, di jambak, ditendang, ditampar waktu kerja disana," beber Yatin.
Load more