Terkuak, Manfaat Wakaf Perguruan Tinggi untuk Pendidikan Indonesia, Ketua BWI Jelaskan secara Perinci
- Istimewa
Nuh menjelaskan sasaran dilakukan BWI untuk wakaf tersebut, kenapa perguruan tinggi berstatus PTN-BH?. Karena, sudah diberikan otonomi dalam bidang perguruan tinggi, otonomi dibidang keuangan, otonomi dibidang tata kelola sumber daya. Sehingga bisa menyisihkan, untuk dana abadi dan seterusnya dikelola.
"Seperti USU, ada dana abadi. Pengelolaan kebun, dan seterusnya. Kalau itu, semakin besar. Makanya, ketergantungan perguruan tinggi. Anggaran rutin itu, lebih kecil dan dia bisa leluasa untuk mengembangkan perguruan tinggi itu," ucap Nuh.
Nuh mengatakan di Indonesia ada 21 PTN berstatus PTN-BH, pihak akan mengajak kerja sama 10 hingga 15 PTN. Sehingga dapat dimulai pengembangan dana abadinya dari perwakafan tersebut.
"ITS, IPB, ITB, sebentar lagi di USU, UNP Padang, UNHAS. Karena sadar betul dana abadi itu, manfaatnya bisa digunakan untuk perkembangan kampus, memberikan bantuan atau beasiswa kepada mahasiswa kurang mampu dan manfaat lainnya, yang sangat luar biasa," beber Nuh.
Wakil Rektor (WR) III USU, Poppy Anjelisa Zaitun Hasibuan mengapresiasi apa dilakukan BWI dan mengucap terima kasih sudah hadir di Kampus USU melalui BWI Goes to Campus ini.
"Kita harapkan mahasiswa kita menjadi agen perubahan, dan memberikan pemahaman tentang wakaf kepada masyarakat," kata Poppy.
Goes to Campus itu, juga dihadiri oleh Rekor USU, Prof Muryanto Amin bersama jajaran USU. Acara itu, juga dilantik duta mahasiswa wakaf dari berbagai perguruan tinggi di Kota Medan. (aag)
Load more