Sambung, Datuk Indra. Dalam sejarah, bangunan masjid digunakan sebagai tempat beribadah dan bermusyawarah oleh Datuk Badiuzzaman Surbakti.
Pembangunan masjid tertua Medan ini dulunya pernah ditentang kolonial Belanda, sehingga semen sengaja tidak diizinkan untuk digunakan dalam membangun masjid.
Meski ditentang Belanda. Datuk Badiuzzaman bersama pengikutnya mampu mendirikan masjid dengan menggunakan putih telur sebagai perekatnya.
"Terbukti, hingga kini bangunan Masjid Raya Badiuzzaman ini masih berdiri tegak. Masjid ini juga masih digunakan sebagai tempat ibadah untuk warga sekitar dan luar kota Medan," Ucapnya.
Halaman Selanjutnya :
Masjid Raya Badiuzzaman memiliki enam jendela didominasi dengan sentuhan warna hijau dan kuning. Kedua warna tersebut identik warna khas Suku Karo dan Melayu.
Load more