Tak Henti Mencari Keadilan, Kejanggalan Tewasnya Bripka AS Mulai Diatensi Sejumlah Pihak
- Tim tvOne/ Yoga Syahputera
"Saat ini, apa yang kita sampaikan resmi ke instansi terkait direspon positif dan ditanggapi langsung. Kami berterimakasih. Dan benar informasinya yang rekan-rekan media tanyakan terkait Kompolnas yang sudah mengkonfirmasi kami,” kata Fridolin.
“Kita terus pantau perkembangan di balik upaya mengungkap fakta tewasnya almarhum. Bahkan kasus penggelapan PKB UPTD Samsat Pangururan yang ganjil juga terkuak kebenarannya. Karena ini kan sebab akibat yang ada indikasi dugaan keganjilan yang menjadi dasar kami menempuh dan mendapat keadilan sesuai hukum," sebut Fridolin.
Kapolres Samosir AKBP Yogie Hardiman ditemui di Mapolres Samosir, Senin (20/3/2023) lalu menyampaikan, berdasarkan fakta autopsi dan pemeriksaan luar dalam kedokteran forensik bahwa kematian Bripka Arfan Saragih meninggal karena bunuh diri dengan meminum cairan sianida.
Yogie juga dalam konferensi pers mengungkap sejumlah fakta terkait kematian dan penggelapan pajak di UPT Samsat Pangururan oleh almarhum Bripka AS, oknum personel Satuan Sat Lantas dan empat orang Pegawai Harian Lepas Dispenda Samosir. Yogi menyebut, mulai sejak 2018, ada sebanyak 300 wajib pajak yang menjadi korban karena tidak menyetorkan pajaknya kepada Dispenda Bank Sumut.
Persoalan yang sudah dilaporkan ke Polda Sumut itu juga bergulir berdasarkan laporan korban penggelapan dan Polda Sumut pada 31 Januari 2023.
Lalu, Polda Sumut melakukan pemeriksaan di Polres Samosir khususnya terhadap anggota yang terlibat masalah tersebut. (ysa/wna)
Load more