Tersangka D Bangun sang eksekutor mengaku ia direkrut dan dibayar oleh tersangka LS Ginting alias T. Untuk mengeksekusi Paino, ia mengaku diberi upah Rp 10 juta tunai. Dan pada saat mengeksekusi korban, D menyebut menembak korban satu kali di bagian dada kiri dengan jarak hanya tiga meter.
"Saya penembak korban, dibayar 10 juta dah lunas bg. Saya menembak korban dari jarak tiga meter dan senjata api dari tersangka LS Ginting alias T,” ujar D, pria bertato bunga merah di lengan kanan sembari tertawa dan tersenyum lepas tanpa beban.
D pun mengakui jika sebelum dibayar menembak korban, tersangka LS Ginting alias T merasa lahan perkebunan dan buah sawitnya diganggu korban.
"Masalah lahan sepeti yang disampaikan LS,” kata D Bangun.
Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum, Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja menjelaskan, penembakan korban ini sudah direncanakan. Di mana pada tanggal 20 Januari 2023 ini dikumpulkan para tim eksekutor dan perencanaan drama eksekusi.
Selanjutnya tanggal 24 Januari mulai dilaksanakan perencanaan namun belum berhasil hingga sampai tanggal 26 Januari 2023.
"Para tersangka kita tangkap di sejumlah daerah. Karena pasca beraksi para tersangka melarikan diri. Penangkapan pertama dilakukan terhadap tersangka LS Ginting alias T sebagai otak pelaku pembunuhan berencana ditangkap di kawasan Pancur Batu. Kemudian eksekutor D dan tersangka lainnya. Dan masih pengembangan karna tidak menutup kemungkinan akan bertambah tersangka lain,” ujar Tatan.
Load more