Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan - Salah satu pohon besar yang dikeramatkan warga di Desa Sampulungang, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, tumbang akibat angin kencang, Jumat (30/12/22).
"Waktu hujan deras angin kencang, saya sementara makan di dapur, sekitar 10 orang di dalam rumah, untungnya tidak menimpa kami," jelas Yuli, salah satu warga yang rumahnya tertimpa pohon keramat itu.
4 rumah warga yang berada di sekitar lokasi pohon keramat itu tertimpa dan mengalami kerusakan parah. Beruntung dalam peristiwa itu, satu keluarga yang terdiri dari 10 orang yang berada di dalam rumah, nyaris tertimpa pohon itu.
Yuli menjelaskan, dirinya baru mengetahui jika pohon itu tumbang dan menimpa rumahnya saat beberapa bangunan kamar rumahnya roboh di sekitar tempat dia makan.
"Saat kami lihat kalau reruntuhan itu jatuh didampingi tempat kita makan, barulah kita berhamburan keluar rumah menyelamatkan diri," ungkap Yuli.
Sementara itu, Kepala Desa Sampulungang yang sementara mendata warganya di lokasi kejadian mengungkap jika pohon tua yang dikeramatkan warganya itu, sudah berumur sekitar 300 tahun kurang lebih.
"Umurnya ini pohon tua yang dikeramatkan warga, sekitar 300 tahun, kurang lebih," kata Sangkala Dg Sikki.
Kepala Desa menjelaskan, jika kejadian salah satu pohon keramat yang tumbang dan menimpa 4 rumah warganya itu, terjadi pada pukul 13:00 Wita.
"Kejadiannya sekitar pukul 13:00 Wita, untungnya tidak ada korban jiwa, kalau kerusakan rumah sangat parah," pungkasnya.
Sangkala Dg Sikki menambahkan, jika seminggu sebelumnya salah satu pohon keramat yang tumbang ini dilaporkan ke Dinas Lingkungan Hidup untuk segera ditebang, karena sudah memberikan isyarat akan tumbang.
"Seminggu yang lalu, kami sudah laporkan ke Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Takalar, untuk segera ditebang, karena sempat mengeluarkan bunyi seperti mau patah, pas dicek batang pohon ini, memang sudah retak," tambahnya.
Untuk pohon keramat yang masih berdiri, rencananya kepala desa akan berembug dengan warga dan tokoh adat agar pohon keramat berusia 300 tahun ini lebih baik dipangkas.
"Insya Allah, kita akan berembug dengan warga dan tokoh masyarakat, untuk segera menebang pohon yang dikeramatkan warganya agar tidak terjadi hal serupa," tegasnya.
Diketahui, pohon berukuran besar ini dipercayai warga setempat keramat dan memiliki aura mistis. Bahkan pohon berusia 300 tahun ini kerap dijadikan tempat ritual saat menyambut pesta panen (Tammu Taung) oleh warga Desa Sampulungang.(Itg/Ask)
Load more