Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan - Cuaca buruk hujan disertai angin kencang melanda wilayah Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan dalam dua hari terakhir. Akibatnya banjir melanda sejumlah desa di 3 Kecamatan yang ada Kepulauan Selayar. Yakni Kecamatan Pasimasunggu, Kecamatan Pasimasunggu Timur di Pulau Jampea, dan Kecamatan Takabonerate di Pulau Kayuadi.
"Kami di Pasimasungu Timur ada 3 desa yang terendam banjir, namun kondisinya petang ini telah surut. Desa Ujung, Desa Bontojati dan Desa Bontobulaeng air mencapai paha orang dewasa namun kemudian petang ini sudah surut, dan warga sementara melakukan pembersihan," ujar Awil Tayeb, Camat Pasimasungu Timur, Senin (21/2/2022).
Menurut Awil, air berasal dari gunung dan luapan dari bendungan yang disebabkan oleh curah hujan tingi dalam dua hari terakhir. Keadaan diperparah dengan air laut pasang, sehingga pembuangan air ke laut tersumbat.
Di wilayah Kecamatan Pasimasunggu Timur, ada ratusan rumah terendam air sejak pagi hingga Senin petang.
"Ketinggian air mencapai paha orang dewasa," demikian dijelaskan oleh Nurlina warga Desa Ujung Kecamatan Pasimasunggu Timur.
Kerugian belum diketahui, tetapi tidak ada korban jiwa akibat banjir yang melanda. Hingga saat ini hujan terus mengguyur wilayah Kecamatan Pasimasungu Timur.
Sementara itu di Kecamatan Takabonerate di Pulau Kayuadi, hujan dan angin kencang yang terjadi sejak sehari sebelumnya menyebabkan ratusan rumah terendam air dengan ketinggian hingga lutut orang dewasa. Selain merendam pemukiman warga Desa Kayuadi, banjir juga merendam perkantoran, di antaranya kantor Polisi Sektor Takabonerate.
“Banjir setinggi lutut orang dewasa terjadi sejak siang tadi, akibat air kiriman dari gunung dan memang hujannya cukup lama, sehingga satu desa terendam air hingga lutut orang dewasa," jelas IPTU Hasan, Kapolsek Takabonerate.
Menurut Hasan, pihaknya belum menerima laporan kerugian dan tidak ada korban jiwa.
"Namun kami tetap siaga karena hujan masih terus mengguyur," tambah Kapolsek.
Banjir juga merendam ratusan rumah warga di Kecamatan Pasimasunggu di Pulau Jampea. Penyebabnya karena curah hujan yang tinggi menyebabkan bendungan Doda meluap hingga air yang begitu deras menerjang wilayah ini. Satu rumah hancur diterjang banjir di Desa Maminasa, sementara ratusan lainnya terendam dari selutut hingga satu meter ketinggian banjir.
“Di desa Maminasa ada satu rumah rusak diterjang air bah, bahkan saat ini jalur penghubung antara kecamatan Pasimasungu dan Pasimasungu Timur terputus akibat adanya longsor serta jembatan ambruk akibat banjir," ungkap Muhsar, warga Desa Kambangragi, Kecamatan Pasimasunggu.
Muhsar juga menyebut kalau Camat, TNI dan Polri masih melakukan pantauan keliling seluruh desa di Kecamatan Pasimasunggu untuk memantau kondisi warga ditengah cuaca buruk yang masih terjadi saat ini. (Arsil Ihsan/act)
Load more