Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan - Setelah hanyut 26 jam, sejak Kamis (3/2/2022) akhirnya Saido, nelayan warga Desa Pamatata, Kecamatan Bontomatene, Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, ditemukan selamat bersama 2 sampan yang dibawa bersamanya dan hanyut di perairan timur Bontomatene, Pulau Selayar, pada Jumat (4/2/2022) siang. Saido kemudian dievakuasi ke pelabuhan Pamatata.
"Saya mau labuhkan sampan tapi tali sampan tertarik karena angin kencang dan ombak, sampan itu dibawa arus dan saya mau selamatkan, pake sampan teman yang ada di dekat saya, dan saat saya sudah dapat itu sampan saya, mau tarik kembali, tiba-tiba mesin mati karena habis soalrnya, " tutur Saido, Jumat (4/2/2022) usai dijemput Tim Basarnas dari Pelabuhan Pamatata.
Saido hanyut terbawa arus laut di wilayah pantai timur Bontomatene setelah sampan yang digunakan kehabisan bahan bakar. Awalnya Ia menggunakan sampannya sendiri untuk memancing, dan saat akan melabuhkan sampannya, tiba-tiba arus ombak dan angin begitu kencang membawa sampannya hanyut keluar labuan.
Saido kemudian mengambil sampan lain di labuan tersebut dan berupaya memburu sampannya, namun saat akan menarik sampannya, mesin sampan yang dibawanya kehabisan bahan bakar. Jadilah Ia hanyut bersama dua sampan hingga ke tengah laut diperairan Bontomatene. Selama hanyut sejak Kamis siang, hingga ditemukan pada Jumat siang ini, Saido terapung-apung diperairan sebelah timur Bontomatene.
“Kami menerima laporan orang hilang diperairan timur Bontomatene pada Kamis (3/2/2022) pagi dan selanjutnya menindak lanjuti untuk melakukan pencarian. Dan saat melakukan operasi SAR di perairan tersebut, kami menerima laporan kalau korban ditemukan selamat dan dibawa ke Pelabuhan Pamatata,” jelas Andi Raswan S. Danpos Basarnas Selayar.
Kornologinya korban berencana mau menepikan perahunya tapi sebelum diikat, tiba tiba angin kencang menyebakan tali sampannya terlepas dan hanyut terbawa ombak. Korban berusaha untuk mendapatkan perahunya kembali dengan memakai perahu yang lain, tetapi dalam perjalanan bahan bakar perahu yang dipakai habis.
“Selanjutnya setelah korban Saido ditemukan, kami menghentikan pencarian dan langsung menjemput korban di pelabuhan Pamatata dan menyerahkan ke keluarganya,” tutup Andi Raswan. (Arsil Ihsan/Ask)
Load more