Kotamobagu, tvOnenews.com - Tim satuan Reserse Narkoba Polres Kotamobagu berhasil mengungkap jaringan
peredaran narkotika lintas Provinsi yang beroperasi di wilayah hukum Kotamobagu dan sekitarnya.
Dalam konferensi pers yang digelar di Aula Mapolres Kotamobagu, Wakapolres Kompol Arie Prakoso, SIK didampingi Kasat Narkoba, IPTU I Kadek Agung Uliana dan Kasi Humas AKP I Dewa Dwiadnyana, menyampaikan bahwa kronologi pengungkapan jaringan narkotika yang melibatkan tersangka berinisial HP, JK, dan HR.
“Pada 27 Agustus 2024 sekitar pukul 16.00 Wita,
Satres Narkoba Polres Kotamobagu yang dipimpin oleh IPTU Agung Uliana berhasil menangkap tersangka HP di rumahnya di Kelurahan Gogagoman, Kecamatan Kotamobagu Barat, dengan barang bukti berupa satu paket kecil narkotika jenis sabu,” ungkap Kompol Arie Prakoso.
Setelah penangkapan terhadap inisial HP, tim melanjutkan penyelidikan dan berhasil menangkap tersangka JK dengan barang bukti tiga paket kecil sabu. bahkan tak sampai disitu, Dari keterangan kedua tersangka, penyelidikan kemudian berkembang hingga ke wilayah Bolmong Timur, di mana tersangka HR ditangkap dengan barang bukti berupa 70 gram sabu.
Sementara dai keterangan HR diketahui bahwa dirinya mendapatkan barang tersebut dari Sibolga, Sumatera Utara, dan bertugas menyelundupkannya melalui jalur darat dan laut hingga tiba di Sulawesi Utara.
“Barang bukti yang berhasil diamankan dalam pengungkapan ini mencakup 12 paket besar sabu, 4 paket sedang, dan beberapa paket kecil lainnya. Total barang bukti yang disita mencapai sekitar 70 gram sabu,” terang Wakapolres.
Menurut pengakuan tersangka HR, bahwa dirinya membeli sabu seberat 70 gram dari seorang bernama Budi di Sibolga dengan harga Rp 50 juta.tak berakhir disitu namun Barang haram ini kemudian diselundupkan melalui perjalanan darat dan laut selama seminggu hingga tiba di Bitung.
Di Boltim, tersangka inisial HR merekrut JK untuk menjadi pengedar di wilayah Kotamobagu dengan imbalan keuntungan dan konsumsi sabu gratis.
Setiap gram sabu yang diterima oleh JK dipecah menjadi enam paket kecil untuk memudahkan penjualan, dengan harga Rp 500 ribu per paket.
“Keuntungan dari penjualan sabu ini berkisar antara Rp 2,5 juta hingga Rp3 juta per gram, memberikan potensi keuntungan besar bagi para pelaku,” ujar Wakapolres Kotamobagu.
Para tersangka dikenakan berbagai pasal dalam Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
Tersangka HP dijerat dengan Pasal 112 (1) yang mengatur tentang kepemilikan narkotika golongan I, dengan ancaman hukuman penjara 4 hingga 12 tahun dan denda maksimal Rp8 miliar.
Sementara itu, JK dan HR dijerat dengan Pasal 114 (2) juncto Pasal 112 (2) dan Pasal 132 Ayat (1), yang mengatur tentang peredaran dan permufakatan tindak pidana narkotika dengan ancaman hukuman maksimal penjara seumur hidup atau pidana mati.
Dari pengungkapan kasus ini, Polres Kotamobagu berhasil memutus rantai peredaran narkotika lintas provinsi yang berpotensi merusak ribuan nyawa di wilayah Kotamobagu dan sekitarnya.
Kasus ini juga menunjukkan betapa seriusnya ancaman narkotika di tengah masyarakat, serta pentingnya upaya bersama dalam memberantas peredarannya. (rku/frd)
Load more