LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Oknum anggota TNI dari Denma Divif Kostrad, Sertu HSN saat mengamuk dan merusak papan bicara milik warga Pakatto
Sumber :
  • Idris Tajannang

Sempat Viral, Ngamuk Rusak Papan Bicara Milik Warga, Oknum Anggota TNI akan Dilapor ke Danpomdan XIV Hasanuddin

Oknum anggota TNI ini sempat viral di media sosial saat mengamuk dan merusak papan bicara milik warga desa Mata Allo, Kabupaten Gowa, berujung pengaduan warga.

Senin, 4 Desember 2023 - 02:20 WIB

Gowa, tvOnenews.com - Pemasangan papan bicara yang dilakukan oleh warga desa Mata Allo diatas lahan seluas 14 Hektar, di desa Mata Allo, kecamatan Bontomarannu, kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, berlangsung ricuh. Seorang oknum anggota TNI datang ke lokasi bersama sejumlah warga dari desa Sokkolia mengamuk dan mencabut papan bicara yang dipasang warga desa Mata Allo. Kejadian ini terekam kamera warga hingga viral dan berujung pengaduan warga desa Mata Allo ke Danpondam XIV Hasanuddin.

"Kami punya rekaman video, oknum tentara itu mengamuk dengan menendang papan bicara yang kita pasang, lalu ia mencabut dan membuangnya ke tengah jalan sambil marah-marah," jelas Bakri saat dihubungi tvOnenews.com.

Berdasarkan surat  pengaduan Kuasa hukum warga desa Mata Allo, Muhammad Bakri, Oknum anggota TNI berpakaian preman itu mengamuk dengan menendang dan mencabut papan bicara yang dipasang warga Desa Mata Allo. Hal ini dinilai tidak mencerminkan sikap seorang militer dan mengabaikan tugas pokok anggota TNI untuk melindungi warga masyarakat.

Surat pengaduan yang akan dilayangkan Kuasa Hukum warga desa Mata Allo tertanggal 02 Desember 2023 tersebut, menguraikan kronologis dan nama oknum anggota TNI tersebut berinisial Sertu HSN.

Baca Juga :

Bakri menjelaskan, jika pemasangan papan bicara di lokasi tersebut, berdasarkan surat atau bukti kepemilikan.

"Jadi wilayah yang ada di sini bukan berkaitan persoalan hak kepemilikan, tetapi ini berkaitan batas wilayah desa. Dimana sebagian warga desa Sokkolia menganggap sebagian tanah yang kini menjadi sengketa adalah bahagian dari desa Sokkolia, sementara sebelum dimekarkan menjadi Desa Mata Allo, itu ada Perda dilahirkan tahun 2003," ungkap Bakri.

"Nah, Perda yang dilahirkan itu berkaitkan dengan desa persiapan, terus selanjutnya, lahir desa definitif tahun 2005, dan lahir saat itu juga Perda," sambungnya.

Selanjutnya, kata Bakri, sebagai pesan dan himbauan kepada pemerintah, dalam hal ini, pemerintah harus berperan aktif dalam hal persoalan batas desa, antara desa Sokkolia dan desa Mata Allo.

Berbeda dengan salah satu warga dari desa Sokkolia, ia mengklaim jika tanah yang dipasangi papan bicara tersebut, adalah milik warga desa Sokkolia.

"Ini tanah milik warga desa Sokkolia, milik nenek- nenek kami dulu," kata Juni, warga dari desa Sokkolia, dengan nada tinggi tanpa bisa memperlihatkan bukti dokumen berupa alas hak atas tanah yang diklaim.

Juni mengaku tidak terima jika warga desa Mata Allo melakukan pemasangan papan bicara diatas lahan tersebut.

Menghindari kericuhan semakin meluas, Camat Bontomarannu bersama TNI-Polri, turun ke lokasi untuk menengahi persoalan tapal batas dan kepemilikan tanah tersebut.

Menurut Camat Bontomarannu, Muh Syafaat, masing-masing warga memiliki argumen.

"Sebelum saya menjabat sebagai camat di sini, memang sudah bertahun- tahun seperti ini, ada konflik. Ini yang perlu diperjelas, karena di sini ada persoalan tapal batas antara desa Mata Allo dan desa Sokkolia," kata Camat Bontomarannu, Muh Syafaat.

"Mungkin dari pihak-pihak terkait yang mengeluarkan itu, juga bisa untuk melihat dimana sebenarnya batas yang ada," sambungnya.

Syafaat tidak pungkiri jika ada juga persoalan tapal batas wilayah, dan menurutnya pihak pemerintah sudah diproses di Kecamatan dengan cara mediasi.

"Kita akan tingkatkan mediasi ini ke tingkat kabupaten, dan pemerintah Kabupaten akan menindak lanjuti ini," sebutnya.

Mengenai batas wilayah desa, Camat Bontomarannu mengaku sudah ada batas wilayah desa Sokkolia dan desa Mata Allo.

"Semua sudah turun melakukan pematokan tapal batas, karena itu ada anggarannya. Namun karena ada sertifikat, jadinya tumpang tindih. Ini sebelum saya masuk, jadi mungkin pihak BPN juga bisa menunjukkan melalui mediasi nanti," tutupnya.

Diketahui, sengketa lahan seluas kurang lebih 14 hektar ini sudah terjadi sejak tahun 2007 lalu, antara warga desa Mata Allo dan warga desa Sokkolia kecamatan Bontomarannu kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan yang tidak kunjung selesai. (itg/mtr).

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Minim Partisipasi, Kubu Ridwan Kamil - Suswono Tuding 'Serangan Fajar' di Pilkada Jakarta 2024

Minim Partisipasi, Kubu Ridwan Kamil - Suswono Tuding 'Serangan Fajar' di Pilkada Jakarta 2024

Minim Partisipasi, Kubu Ridwan Kamil - Suswono Tuding 'Serangan Fajar' di Pilkada Jakarta 2024
Buntut Polisi Tembak Polisi, Kapolres Sukabumi AKBP Samian Ultimatum Anggotanya: Senjata Api Itu Juga Dilarang...

Buntut Polisi Tembak Polisi, Kapolres Sukabumi AKBP Samian Ultimatum Anggotanya: Senjata Api Itu Juga Dilarang...

Kapolres Sukabumi, AKBP Samian menanggapi kasus polisi tembak polisi yang kembali terjadi di Polres Solok Selatan, Sumatera Barat. Penggunaan senjata api...
Jemaah Elharamain Wisata Difasilitasi 3x Umroh Dibimbing Muthowif Berpengalaman

Jemaah Elharamain Wisata Difasilitasi 3x Umroh Dibimbing Muthowif Berpengalaman

Selasa (5/11/2024) tak terasa sudah empat hari jemaah Umroh plus Aqsa Elharamain Wisata berada di Madinah. Masih betah rasanya berlama-lama tinggal di kotanya -
Sembari Menunggu Iqamah, Bolehkah Mengisi Waktu Sambil Sholawatan? Ternyata Buya Yahya Bilang Justru Sebaiknya…

Sembari Menunggu Iqamah, Bolehkah Mengisi Waktu Sambil Sholawatan? Ternyata Buya Yahya Bilang Justru Sebaiknya…

Sembari menunggu jamaah datang ke masjid diselingi dengan sholawatan setelah adzan hingga sebelum iqamah, memangnya boleh? Buya Yahya berikan penjelasannya
Pimpin Upacara Kenaikan 26 Pangkat, Ini Pesan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo

Pimpin Upacara Kenaikan 26 Pangkat, Ini Pesan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memimpin upacara kenaikan pangkat terhadap 26 Perwira Tinggi (Pati) Polri. Acara ini digelar di Gedung Rupatama Mabes Polri pada Jumat (29/11/2024).
Sinopsis Drakor Who Is She, Jadi Ajang Comeback Akting Jin Young dengan Kisah Dramanya yang Bercerita tentang...

Sinopsis Drakor Who Is She, Jadi Ajang Comeback Akting Jin Young dengan Kisah Dramanya yang Bercerita tentang...

Gaet Kim Hae Sook hingga Young sebagai pemeran utama, seperti apa cerita yang akan disajikan drakor ini? Yuk, simak sinopsis drakor Who Is She berikut ini.
Trending
Buntut Polisi Tembak Polisi, Kapolres Sukabumi AKBP Samian Ultimatum Anggotanya: Senjata Api Itu Juga Dilarang...

Buntut Polisi Tembak Polisi, Kapolres Sukabumi AKBP Samian Ultimatum Anggotanya: Senjata Api Itu Juga Dilarang...

Kapolres Sukabumi, AKBP Samian menanggapi kasus polisi tembak polisi yang kembali terjadi di Polres Solok Selatan, Sumatera Barat. Penggunaan senjata api...
Jemaah Elharamain Wisata Difasilitasi 3x Umroh Dibimbing Muthowif Berpengalaman

Jemaah Elharamain Wisata Difasilitasi 3x Umroh Dibimbing Muthowif Berpengalaman

Selasa (5/11/2024) tak terasa sudah empat hari jemaah Umroh plus Aqsa Elharamain Wisata berada di Madinah. Masih betah rasanya berlama-lama tinggal di kotanya -
Sembari Menunggu Iqamah, Bolehkah Mengisi Waktu Sambil Sholawatan? Ternyata Buya Yahya Bilang Justru Sebaiknya…

Sembari Menunggu Iqamah, Bolehkah Mengisi Waktu Sambil Sholawatan? Ternyata Buya Yahya Bilang Justru Sebaiknya…

Sembari menunggu jamaah datang ke masjid diselingi dengan sholawatan setelah adzan hingga sebelum iqamah, memangnya boleh? Buya Yahya berikan penjelasannya
Pimpin Upacara Kenaikan 26 Pangkat, Ini Pesan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo

Pimpin Upacara Kenaikan 26 Pangkat, Ini Pesan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memimpin upacara kenaikan pangkat terhadap 26 Perwira Tinggi (Pati) Polri. Acara ini digelar di Gedung Rupatama Mabes Polri pada Jumat (29/11/2024).
Dua Pemain Keturunan Ini Berharap Segera Naturalisasi, PSSI harus 'Gercep' Kalau Tidak Mau Diambil Timnas Belanda..

Dua Pemain Keturunan Ini Berharap Segera Naturalisasi, PSSI harus 'Gercep' Kalau Tidak Mau Diambil Timnas Belanda..

Bocoran nama-nama pemain keturunan yang masuk list PSSI untuk dinaturalisasi agar bisa memperkuat Timnas Indonesia PSSI harus gercep kalau tidak diambil Belanda
Ketum PSSI Erick Thohir Full Senyum Usai FIFA Beri Kabar Baik untuk Timnas Indonesia, Begini Katanya...

Ketum PSSI Erick Thohir Full Senyum Usai FIFA Beri Kabar Baik untuk Timnas Indonesia, Begini Katanya...

Ketum PSSI Erick Thohir full senyum usai FIFA beri kabar baik terkait timnas Indonesia. Diketahui, Indonesia kini miliki 1.135,11 poin, atau tambah 16,24 poin.
Omongan Jujur Erick Thohir ke Media Italia Bikin Media Vietnam Heboh, Sebut Timnas Indonesia saat Ini Masih...

Omongan Jujur Erick Thohir ke Media Italia Bikin Media Vietnam Heboh, Sebut Timnas Indonesia saat Ini Masih...

Omongan jujur Erick Thohir kepada media Italia ternyata membuat media Vietnam heboh, Erick Thohir berbicara soal Timnas Indonesia dan potensi di masa depan.
Selengkapnya
Viral