Gowa, tvOnenews.com - Puluhan makam di Kelurahan Bontomanai, Lingkungan Cambaya, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan rata dengan tanah.
Kepala Lingkungan Cambaya Daeng Rewa membenarkan pembongkaran puluhan makam warga tersebut.
Menurut perkiraannya, sebanyak 30 hingga 40 makam warga rata dengan tanah setelah di-bulldozer menggunakan alat berat hingga memicu protes puluhan warga sekitar.
"Jadi mengenai adanya penggusuran betul ada. Lokasinya berada di Kelurahan Bontomanai, Lingkungan Cambaya. Kuburan Borong Pandang namanya. Kuburan itu memang pekuburan keluarga untuk masyarakat dekat situ,” kata Daeng Rewa.
"Setahu saya sudah diwakafkan untuk warga sebagai lokasi pekuburan. Dan itu sudah turun temurun," sambungnya.
Puluhan kuburan di Gowa dibongkar untuk pembangunan perumahan, rata dengan tanah. Dok: Idris Tajannang-tvOne
Daeng Rewa menambahkan jika pembongkaran kuburan itu untuk perencanaan pembangunan perumahan.
"Pembongkaran makam ini saya dengar untuk perencanaan pembangunan perumahan. Tetapi pascasejumlah makam diratakan tanpa dipindahkan ke lokasi baru banyak warga yang protes,” jelasnya.
Kepala Lingkungan Cambaya tidak menampik jika pihak developer pernah menemuinya dan meminta izin untuk memindahkan makam sekitar satu sampai dua makam.
"Tiga empat hari lalu memang dari pihak developer datang ke kami meminta izin untuk memindahkan makam, tapi mereka bilang hanya satu atau dua makam yang mau dia pindahkan. Saya bilang silakan. Tapi saya tidak menyangka ternyata bukan cuma satu yang dirusak tetapi banyak makam yang diratakan dengan alat berat," ucapnya.
Menanggapi pembongkaran makam tersebut, Kepala Kecamatan Bontomarannu Muhammad Syafaat Surya Atmaja juga membenarkan peristiwa pembongkaran itu.
Dirinya juga sempat geram lantaran puluhan makam warga yang dibongkar tanpa sepengetahuannya.
"Benar ada pengrusakan makam karena ada perencanaan pembangunan perumahan di lokasi itu. Saya saja baru tahu setelah mendapat laporan warga,” katanya.
"Warga sekitar sudah ada yang komplain karena ada keluarga yang dikubur di dalam lokasi terus dibongkar juga," sambungnya.
Puluhan kuburan di Gowa dibongkar untuk pembangunan perumahan, rata dengan tanah. Dok: Idris Tajannang-tvOne
Dia mengatakan awalnya Camat Bontomarannu diberitahukan hanya satu sampai dua kuburan saja yang dilaporkan akan dibongkar.
"Ternyata sampai di lokasi saya cek bersama Tripika sejumlah makam sudah rata dengan tanah," ujarnya.
Meski begitu, kata dia, dirinya telah meminta untuk menghentikan pembongkaran atau pekerjaan di lokasi.
Camat berencana akan segera memanggil pihak developer untuk membahas pengrusakan makam warga.
"Saya sudah menegur pekerja di lokasi. Bukan masalah tanahnya saja, tetapi ini masalah kuburan yang dibongkar. Apalagi ada warga yang komplain," terangnya.
"Pihak developer juga menyampaikan katanya sudah meminta izin kepada pihak keluarga, tapi buktinya masih ada yang melapor ke saya dan komplain terkait hal pengrusakan makam itu,” sambungnya.
Camat Bontomarannu membeberkan jika ia bersama Tripitaka Kecamatan sudah mengambil langkah dengan menghentikan sementara pekerjaan pihak developer.
"Saya sudah melaporkan perihal ini ke bupati termasuk instansi terkait seperti DLH dan Perkimtan. Sementara dalam waktu dekat PU akan memanggil pihak developer," tandasnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pihak dari developer yang terkait memberikan tanggapan mengenai pengrusakan puluhan makam atau pekuburan warga. (itg/nsi)
Load more