Menelusuri Keindahan Destinasi Sarkofagus dan Gua Purbakala di Sumbawa
- Irwansyah
Selain itu, lanjut Putri, Sarkofagus ini sangat tepat untuk potensi wisata karena bisa mempelajari budaya masa lalu.
"Dari potensi yang besar tentu ada banyak resiko terkait perubahan iklim, dan perubahan bentang alam ke depan yang bisa mengubah bentuk sarkofagus ini. Tentu ini menjadi PR besar bagi pemerintah daerah untuk melestarikan ke depan," imbuh Putri.
Ketua Tim Ahli Cagar Budaya Sumbawa, Iskandar, mengatakan sesuai dengan undang-undang nomor 11 tahun 2010 tentang cagar budaya bahwa pemerintah berkewajiban untuk perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan.
Gua Liang Bukal, Desa BatubTering, lokasi BRIN menemukan jejak purbakala.
Menurutnya, perlindungan itu bisa saja menjadikan kawasan ini menjadi satu zonasi artinya bagaimana agar situs tidak rusak, tidak hilang dan tidak musnah.
"Lokasi ini nanti menjadi objek penelitian dan kajian-kajian bagi para mahasiswa dosen dan lembaga terkait seperti Badan Riset Nasional (BRIN) untuk penelitian lebih lanjut," ungkapnya.
"Di Sumbawa, ada 60 situs cagar budaya yang sudah diusulkan masyarakat. Selama dua tahun kami sudah tetapkan tujuh cagar budaya pada 2022 dan 5 pada 2023," pungkasnya.
Pariadi, salah seorang wisatawan mengaku, terpukau dengan bentuk sarkofagus serta ukiran ukiran yang ada. Ini adalah pengalam pertama ke lokasi ini.
"Bagus sekali sarkofagusnya. Kemudian guanya juga luas sekali sepertinya pernah menjadi tempat tinggal zaman dahulu. Ini akan saya ceritakan kepada teman dan keluarga nanti," katanya.
Ditambahkan, dari penjelasan petugas dan arkeolog, bahwa sarkofagus ini usianya lebih tua dari Borobudur.
"Ini luar biasa sekali. Pemerintah harus merawatnya. Dan kepada pemerintah agar segera memperbaiki jalan akses ke lokasi," pungkasnya. (Irw/frd)
Load more