Buton Selatan, tvOnenews.com - Kasus penusukan mata murid SD di Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara, yang menyebabkan korban berinisial MF terancam buta, masih dalam proses penyelidikan polisi. Sejumlah teman sekelas korban dan guru menjalani pemeriksaan di unit Reskrim Polsek Batauga.
"Tadi kami sudah memeriksa beberapa saksi yaitu ibu guru dan dua murid yang merupakan teman sekelas korban, dari hasil pemeriksaan para saksi mengarah pada satu keterangan bahwa benar Si pelaku anak ini melakukan perbuatan tersebut sehingga mengakibatkan mata korban mengalami cedera," ungkap Penyidik Unit Reskrim Polsek Batauga, Brigpol Salim, saat ditemui usai memeriksa para saksi, Selasa (3/10/2023).
Dengan didampingi petugas UPTD PPA Buton Selatan, sejumlah murid Sekolah Dasar yang merupakan teman sekelas dan guru korban mendatangi Polsek Batauga untuk memenuhi panggilan penyidik dengan status sebagai saksi.
"Para saksi ini dimintai keterangan terkait peristiwa penusukan mata menggunakan pipa yang dilakukan seorang murid laki-laki berinisial SF terhadap korban pada 11 september 2023 lalu. Dari hasil penyelidikan awal, semua keterangan saksi mengarah kepada satu orang yang merupakan terduga pelaku," ujar Salim.
Salim melanjutkan, selain memeriksa para saksi, polisi juga telah menemukan pipa plastik yang digunakan pelaku untuk melukai mata korban, pipa tersebut terlihat runcing pada ujungnya yang membuat mata kanan korban terluka parah hingga terancam mengalami kebutaan.
Sementara itu, petugas UPTD PPA setempat terus melakukan pendampingan termasuk saat pemeriksaan saksi yang masih di bawah umur oleh polisi. Menurut Kepala UPTD PPA, Sahara, dalam proses asesmen ditemukan salah satu saksi anak sempat mengalami trauma karena melihat langsung kejadian penusukan mata korban.
"Memang saat kami berkunjung ke sekolah ada salah satu anak mengalami trauma karena saat itu anak ini melihat langsung kejadian itu, namun alhamdulillah saat ini baik dan kooperatif," ujar Sahara.
Pihak UPTD PPA setempat juga masih terus memantau kondisi korban yang saat ini sedang menjalani perawatan medis di kota makassar. Sementara untuk terduga pelaku SF belum dilakukan pemeriksaan polis karena pihak uptd ppa masih melakukan asesmen terhadap SF agar proses pemeriksaan di kepolisian nantinya berjalan lancar.
"Kami masih terus lakukan komunikasi baik pada korban maupun ibu korban, saat ini korban masih menjalani perawatan untuk penyembuhan matanya di Makassar," tutupnya. (jai/frd).
Load more