Makassar, tvOnenews.com - Sosok polisi berpangkat Bripka Bernama Nurmansyah (35) dikenal sebagai sosok yang aktif dalam kegiatan sosial. Bripka Nurmansyah yang bertugas di satuan Brimob Polda Sulsel ini diam-diam mendirikan rumah singgah untuk masyarakat Sulawesi Selatan yang membutuhkan tempat tinggal di Kota Makassar saat berobat di rumah sakit.
Saat dikonfirmasi, Bripka Nurmansyah mengungkap jika ia telah mendirikan rumah singgah di 2 tempat di kota Makassar untuk masyarakat yang butuh tempat tinggal sementara selama berobat di Makassar.
"Rumah singgah pertama yaitu di BTP Blok B Jalan Kesejahteraan Timur II RT 001 RW 008, No. 256 Kelurahan Tamalanrea, Kecamatan Tamalanrea dan rumah singgah kedua berada Komplek Bung Permai blok Anno. 17 Tamalanrea Jaya, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar," ungkap Bripka Nurmansyah. Jum'at (15/9/23).
Sosok Bripka Nurmansyah, anggota Brimob Polda Sulsel, Pendiri Rumah Singgah di Makassar.
Mereka menyiapkan tempat tinggal untuk para pasien dan keluarga pasien dari luar Kota Makassar selama menjalankan perawatan dirumah sakit.
Nurmansyah membeberkan jika ia dan teman-teman relawannya mendirikan rumah singgah tersebut berawal dari ke prihatinannya terhadap masyarakat (pasien) dari daerah yang kesulitan tempat tinggal saat berobat di kota Makassar.
"Melihat banyaknya pasien yang terlantar di rumah sakit tidak memiliki dana untuk menyewa penginapan dan banyaknya masyarakat yang juga tidak mau dirujuk dari daerah karena alasan tempat tinggal dan biaya hidup selama berobat jalan di Makassar. disinilah kita hadir bersama untuk menyiapkan rumah singgah," kata Nurman.
Selain rumah singgah, Bripka Nurmansyah bersama rekan relawannya juga menyiapkan fasilitas mobil ambulance yg siap siaga 1x24 jam untuk antar jemput pasien.
"Kami juga menyiapkan makanan untuk pasien selama di rumah singgah. bahkan kami mendampingi pasien dirumah sakit bagi pasien yang belum mengetahui alur pengobatan dirumah sakit," jelasnya.
Untuk waktu tinggal selama di rumah singgah, Nurmansyah mengaku tidak membatasi pasien dan keluarga pasien tinggal di rumah singgah tersebut.
"Kami tidak membatasinya. Intinya mereka bisa tinggal sampai dokter yang menangani pasien tersebut memberikan rujukan balik," ungkapnya.
Nurman mengungkap jika sudah banyak pasien yang merasakan manfaat dari rumah singgah tersebut, salah satunya pasien dari Kabupaten Papua.
"Pasien kami yang paling jauh dari Kabupaten Asmat Papua. Dan pasien yang paling dekat dari Gowa," terangnya.
"Alhamdulillah banyak suka dukanya yang kami hadapi, yang paling sedih kalau kami sudah berusaha tapi Allah SWT berkehendak lain, seperti menjemput pasien untuk membawanya ke rumah sakit, namun dalam perjalanan justru meninggal dunia" imbuhnya.
Nurman mengaku, selain menyisikan gajinya setiap bulan, biaya yang digunakan untuk menyediakan rumah singgah, ambulance dan biaya makan dan minum pasien juga bersumber dari bantuan tema relawannya dan bantuan dari orang-orang.
Untuk menjalankan dan mengurus semua keperluan di rumah singgah, Bripka Nurmansyah dan teman relawannya membuat komunitas yang bernama NTS yang artinya Niat Tetap Satu.
"Komunikasi NTS ini berdiri sejak tahun 2017 lalu. Alhamdulillah, di komunitas ini kami juga punya program Jum'at berkah, selain bagi sembako ke anak yatim dan orang yang membutuhkan, kami juga sering membagikan Al-Qur'an yang nama programnya tebar Al-Qur'an," tutup Nurman. (Itg/frd)
Load more