News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Update Anggota DPRD Takalar Aniaya Pacarnya, Korban : Pelaku Minta Cabut Laporan tapi ....

Ami Gardini, korban penganiayaan pacar oknum anggota DPRD Takalar, Wahyu Eka Putra, WEP, mengaku bersepakat cabut laporan dengan imbalan utang WEP dicicil.
Selasa, 12 September 2023 - 13:56 WIB
Ami Gardini, Korban penganiayaan WEP, Oknum Anggota DPRD Takalar
Sumber :
  • Idris Tajannang

Takalar, tvOnenews.com - Kasus Penganiayaan yang dilakukan oknum Anggota DPRD Takalar, terhadap wanita yang tidak lain Pacarnya di sebuah apartemen di jalan Raya Casablanca, kelurahan Menteng Dalam, kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, belum menemukan titik damai. Saat dikonfirmasi, Korban Ami Gardini (30) mengaku jika pertemuannya dengan WEP, oknum Anggota DPRD Takalar, tidak menemukan titik damai.

"Saat pelaku datang ke apartemen saya menemui saya dan pihak keluarga saya beberapa waktu lalu, pelaku meminta saya untuk cabut laporan," jelas Ami Gardini, saat dikonfirmasi, Selasa (12/9/23).

ADVERTISEMENT

GULIR UNTUK LANJUT BACA

Namun Kata Ami Gardini, ia dan pihak keluarganya belum memberikan kata damai untuk pelaku.

"Dari pihak saya, kasus ini tetep lanjut ke proses hukum saja," tegasnya.

Soal utang pelaku, Ami Gardini mengaku jika WEP berjanji akan membayar utangnya, tetapi dengan cara dicicil sampai akhir Desember.

"WEP meminta saya cabut laporan polisi, dan dia berjanji mau bayar utangnya, tapi katanya dicicil sampe akhir Desember," ungkap Ami Gardini.

"Kata WEP kalau sekarang, dia tidak punya uang untuk bayar lunas utangnya, makanya dia minta dicicil," sambungnya.

Ami Gardini juga membeberkan jika beberapa waktu lalu, ia memenuhi panggilan polisi untuk dimintai keterangan.

"Terakhir saya baru selesai diminta keterangan BAP, dan saat ini masih menunggu proses kelanjutan dari polisi," bebernya.

Sementara itu WEP, oknum anggota DPRD Kabupaten Takalar yang di konfirmasi mengenai hasil pertemuannya dengan korban AG (Ami Gardini) beberapa waktu lalu saat ke Jakarta menemui Ami di apartemennya, mengaku sudah mempunyai kesempatan dengan Ami.

"Saya beberapa hari di Jakarta, selama di sana, saya bersama terus dengan Ami, dan sudah punya kesempatan bersama," jelas WEP saat di Konfirmasi via Telepon WhatsApp. Selasa (12/9/23) sekitar pukul 11.51 wita.

Soal isi kesepakatannya dengan Ami, WEP enggang menyebutkannya.

Sebelumnya diberitakan bahwa Wahyu Eka Putra, WEP mengaku kembali ke Jakarta dan berada di apartemen Pacarnya, Ami Gardini di Jl. Raya Casablanca Kelurahan Menteng Dalam, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan untuk berdamai.

"Kebetulan lagi samaka ini Ami. jadi saya berangkat ke Jakarta dan kembali ketemu Ami, saya lagi sama sekarang," kata Wahyu Eka Putra. Senin (4/9/23).

Wahyu Eka Putra mengatakan, jika keberangkatannya ke Jakarta menemui Ami Gardini (Pacarnya) untuk upaya damai.

"Saya sekarang bersama Ami, dan saya upayakan untuk berdamai sama Ami," jelasnya.

Anggota DPRD Takalar Wahyu Eka Putra dari fraksi Golkar itu mengaku sedang bersama Ami Gardini dan keluarganya di apartemennya.

"Saya sekarang di apartemen ini sama Ami dan keluarganya," sebutnya lewat telpon.

Saat ditanya terkait laporan AG di Polres Metro Jakarta Selatan, Wahyu mengungkap belum menerima surat panggilan.

"Kalau pemangilan di Polres belum ada surat yang saya terima," katanya.

Namun, Wahyu membeberkan jika dirinya akan ke Polres Metro Jakarta Selatan sembari membawa Ami Gardini untuk mencabut laporan dirinya.

"Rencananya saya mau ajak Ami ke Polres Metro Jakarta Selatan untuk cabut laporan. perkembangan selanjutnya saya kabariki," tutup Wahyu Eka Putra.

Sementara itu Ami Gardini korban penganiayaan oleh oknum Anggota DPRD Takalar pada Jum'at lalu saat dikonfirmasi mengenai kedatangan Wahyu ke apartemennya hari ini membenarkan jika Wahyu sedang berada di apartemennya.

"Iya benar, Wahyu Eka Putra ada di sini di apartemen saya," ungkap Ami.

Saat ditanya soal keinginan Wahyu Eka Putra untuk berdamai, Ami Gardini mengaku belum bisa ambil keputusan bersama keluarganya.

"Iya bener, dia ada disini, tapi saya dan keluarga belum bisa ambil keputusan apapun kecuali ikuti proses yang ada sekarang," tegasnya.

Ami masih memilih menyerahkan proses kasus ini ke pihak kepolisian Polres Metro Jakarta Selatan.

Ami Gardini (30) yang melapor ke Polsek Tebet setelah mengaku telah dianiaya oleh Wahyu Eka Putra seorang anggota DPRD Aktif di Kabupaten Takalar.

Kepada tvOnenews.com, Ami Gardini bercerita jika penganiayaan itu terjadi pada hari Jum'at tanggal 01 sekitar pukul 11.00 wib di apartemen Casagrande Jl. Raya Casablanca Kelurahan Menteng Dalam, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan.

"Penganiayaan yang dilakukan oleh Wahyu itu terjadi pada hari Jum'at tanggal 01 sekitar pukul 11.00 wib di Apartemen saya." Jelasnya, saat dikonfirmasi. Sabtu (2/9/23).

Ami mengaku jika Penganiyaan terhadap dirinya itu berawal saat Wahyu Eka Putra sedang melaksanakan kunjungan kerja di Jakarta.

"Saat tiba di Jakarta, Wahyu yang sementara ada kunjungan kerja itu, kemudian mampir ke apartemen saya," ungkitnya.

Korban menyebutkan jika Wahyu Eka Putra (Anggota DPRD Takalar) memiliki utang kurang lebih Rp. 30 juta.

"Karena tanggal 1, dia waktunya gajian, jadi saya menagih utangnya karena kebetulan dia lagi ada disini. Terus saya suruh cek dulu apa gajinya sudah masuk atau belum karena Wahyu sudah lama tidak Bayar utangnya ke aku," jelasnya.

Karena tidak terima ditagih, Ami dan Wahyu terlibat adu mulut di dalam apartemen.

"Awalnya aku pegang bajunya karena kesal utangnya sudah setahun lebih tidak dibayar. Wahyu kemudian emosi dan disitu saya dipukul sama dia. Aku pun membalasnya, karena membalas pukulannya, wahyu (pelaku) kemudian memukul saya secara membabi buta," ungkap Ami. 

Kata AG, akibat pemukulan yang dilakukan Wahyu Eka Putra saat itu, ia tersungkur ke lantai hingga mimisan.

"Saya dipukul sampai tersungkur ke lantai, terus saya dipukul habis habisan sampai keluar darah dari hidung saya. Waktu dia liat saya mimisan, di situ dia berhenti memukul dan saya harap dia minta maaf, tapi ternyata saya terus dipukuli. Sampai Wahyu berkata "Itu saya kasih pelajaran ke kamu kalau berani nantangin aku," jelas Ami sambil menirukan WEP yang memukulinya sampai mimisan.

Ami sendiri mengakui jika WEP memiliki hubungan spesial (Pacaran) sejak Wahyu mengaku sudah bercerai dengan istrinya setahun lalu.

"Saya sama wahyu pacaran sudah lama, sejak pelaku resmi bercerai dengan istri sahnya setahun lalu," beber Ami.

Ami Juga menyampaikan jika aksi penganiayaan Wahyu tersebut bukan pertama kali dilakukan.

"Bukan kali ini saja Wahyu pukul saya, sudah 2 sampai 3 kali, tapi saat itu masih saya maafkan. Tapi yang terakhir ini parah, masalahnya saya sampai mimisan, sampai mataku berdarah. Jadi saya tidak mau toleransi lagi untuk penganiayaan kali ini," tegasnya.

Setelah penganiayaan itu, korban menyuruh pelaku pergi dari apartemennya, lalu kemudian Ami Gardini melapor ke Polres Metro Jakarta Selatan (Polsek Tebet - red).

"Saya langsung melapor ke Polres Metro Jaksel dengan nomor Laporan : LP/B/629/IX/2023/SPKT/Polsek Tebet/polres Metro Jaksel/polda Metro Jaya," bebernya.

ADVERTISEMENT

GULIR UNTUK LANJUT BACA

Akibat penganiayaan yang dilakukan WEP tersebut, Ami mengalami sejumlah luka lebam di wajahnya.

"Muka saya lebam, hasil CT Scannya juga tulang dahi saya ada retak ringan dan otak ada memar karna benturan," pungkasnya. (itg/mtr)

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Pasar Hunian Vertikal Sawangan Tambah Proyek Baru

Pasar Hunian Vertikal Sawangan Tambah Proyek Baru

Peluncuran tersebut menyusul rampungnya marketing gallery serta proses topping off unit contoh sebelumnya. Berdasarkan data pengembang.
Hashim Djojohadikusumo Tegaskan Prabowo Tidak Punya Satu Hektare Pun Lahan Sawit di Indonesia

Hashim Djojohadikusumo Tegaskan Prabowo Tidak Punya Satu Hektare Pun Lahan Sawit di Indonesia

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo, secara tegas membantah isu yang menyebut Presiden Prabowo Subianto memiliki lahan perkebunan kelapa sawit di wilayah Aceh, Sumatera Utara, maupun Sumatera Barat.
ASDP Prediksi Puncak Arus Mudik Nataru di Bakauheni Dimulai Hari ini 23 Desember 2025

ASDP Prediksi Puncak Arus Mudik Nataru di Bakauheni Dimulai Hari ini 23 Desember 2025

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memperkirakan lonjakan tertinggi arus mudik di Pelabuhan Bakauheni, Lampung, akan terjadi pada H-2 atau Selasa (23/12) menjelang perayaan Natal 2025. 
Kebakaran Hanguskan Kawasan Padat Penduduk di Wijaya Kusuma Jakarta Barat

Kebakaran Hanguskan Kawasan Padat Penduduk di Wijaya Kusuma Jakarta Barat

Kebakaran melanda delapan rumah di kawasan padat penduduk, Jalan Karya Dalam III, Kelurahan Wijaya Kusuma, Grogol Petamburan, Jakarta Barat pada Senin (22/12) malam.
Yudai Yamamoto Jadi Wasit Asing Full Time Pertama di Indonesia, Ini Alasannya

Yudai Yamamoto Jadi Wasit Asing Full Time Pertama di Indonesia, Ini Alasannya

Pria berusia 42 tahun itu akan mulai bekerja pada bulan depan dengan durasi kontrak selama 1,5 musim. Yudai Yamamoto mengaku memiliki alasan khusus mengapa menerima tawaran ini.
Bicara soal Peluang John Herdman Dipecat dari Timnas Indonesia jika Ketum PSSI Diganti, Bung Harpa: Ngapain Diganti

Bicara soal Peluang John Herdman Dipecat dari Timnas Indonesia jika Ketum PSSI Diganti, Bung Harpa: Ngapain Diganti

Bung Harpa bicara soal kemungkinan John Herdman dipecat dari Timnas Indonesia jika terjadi pergantian Ketua Umum PSSI, apakah akan dipecat atau dipertahankan?

Trending

ASDP Prediksi Puncak Arus Mudik Nataru di Bakauheni Dimulai Hari ini 23 Desember 2025

ASDP Prediksi Puncak Arus Mudik Nataru di Bakauheni Dimulai Hari ini 23 Desember 2025

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memperkirakan lonjakan tertinggi arus mudik di Pelabuhan Bakauheni, Lampung, akan terjadi pada H-2 atau Selasa (23/12) menjelang perayaan Natal 2025. 
Kebakaran Hanguskan Kawasan Padat Penduduk di Wijaya Kusuma Jakarta Barat

Kebakaran Hanguskan Kawasan Padat Penduduk di Wijaya Kusuma Jakarta Barat

Kebakaran melanda delapan rumah di kawasan padat penduduk, Jalan Karya Dalam III, Kelurahan Wijaya Kusuma, Grogol Petamburan, Jakarta Barat pada Senin (22/12) malam.
Kemenag Resmikan Papan Nama Gereja Katolik Santo Joannes Baptista Parung, Buktikan Negara Hadir Layani Umat Beragama

Kemenag Resmikan Papan Nama Gereja Katolik Santo Joannes Baptista Parung, Buktikan Negara Hadir Layani Umat Beragama

Staf Khusus Menteri Agama Republik Indonesia, Gugun Gumilar hadiri dalam acara pemasangan papan nama Gereja Katolik Santo Joannes Baptista Parung, Senin (22/12)
Pembunuhan Mahasiswi di Probolinggo, Keluarga Tuntut Oknum Polisi Dihukum Mati

Pembunuhan Mahasiswi di Probolinggo, Keluarga Tuntut Oknum Polisi Dihukum Mati

Kasus pembunuhan mahasiswi oleh oknum polisi Probolinggo memasuki babak baru. Tim Kuasa Hukum Korban dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) LIRA Jawa Timur menegaskan bahwa perkara yang dilaporkan ke Polda Jawa Timur bukanlah tindak pidana biasa, melainkan dugaan kejahatan berat yang mengarah pada pembunuhan berencana.
Belum Terima Surat Resmi Hasil Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi, Roy Suryo Cs Tagih ke Polda Metro

Belum Terima Surat Resmi Hasil Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi, Roy Suryo Cs Tagih ke Polda Metro

Kuasa hukum Roy Suryo dan kawan-kawan, Ahmad Khozinudin, mendatangi Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan,
Kronologi Penumpang Bus Transjakarta Dimarahi Ibu-ibu karena Kursi Viral, Lagi Sakit Kepala Berujung Dimaki-maki

Kronologi Penumpang Bus Transjakarta Dimarahi Ibu-ibu karena Kursi Viral, Lagi Sakit Kepala Berujung Dimaki-maki

Penumpang Bus Transjakarta dimaki-maki oleh ibu-ibu terekam dalam video yang viral di media sosial. Ia menceritakan kronologi terjadi di kursi non-prioritas.
Mahasiswi UMM Diduga Dibunuh hingga Dirudapaksa Kakak Ipar, Keluarga Minta Bripda AS Dihukum Mati

Mahasiswi UMM Diduga Dibunuh hingga Dirudapaksa Kakak Ipar, Keluarga Minta Bripda AS Dihukum Mati

Kasus pembunuhan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Faradila Amalia Najwa (21) oleh oknum polisi Probolinggo yang tak lain adalah kakak ipar..
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT