Rugikan Petani, Pelangsir Solar Subsidi di Luwu Kian Menjamur
- haswadi
"Solar tidak langka, tapi yang terjadi ada oknum yang melangsir untuk dijual kembali, dan parahnya karena pemandangan ini terjadi di depan mata kita, tapi kita diam," kata Ismail Wahid.
Menurut Ismail, solar di SPBU tidak bertahan lama, setelah pembongkaran dari tangki pertamina, langsung habis dalam tempo satu atau dua jam saja.
"Padahal kalau normal, bisa sampai malam baru habis, sekarang tidak lagi, hanya dalam waktu satu jam, solar di SPBU sudah habis," ujarnya.
Ismail mengaku mendukung Polres Luwu, untuk segera menindak para oknum penimbun solar subsidi ini.
Syarif, seorang petani di Luwu, mengaku kesulitan membeli solar di SPBU. Petani kata dia, harus membawa surat rekomendasi dari pemerintah dan jumlahnya juga dibatasi.
"Maksimal 10 liter perhari pak. Solar itu kami pakai untuk bahan bakar traktor, dalam sehari kebutuhannya hanya 5 liter, jadi mustahil kalau ada yang pakai rekomendasi sampai 60 liter perhari, itu pasti mereka jual," katanya.
Syarif juga mendukung jika Dinas Pertanian memperketat aturan menerbitkan rekomendasi.(Has/frd).
Load more