Sementara itu, Direktur Utama JakLingko Muhammad Kamaluddin meminta maaf atas antrean panjang yang terjadi di sejumlah halte akibat kebijakan, satu orang satu kartu dan kewajiban memindai kartu di mesin saat keluar masuk (tap in/tap out).
Apabila pada perjalanan sebelumnya misalnya ketika menumpangi bus tanpa halte atau non BRT yang tidak tap out saat turun, maka pada perjalanan selanjutnya kartu pembayaran otomatis akan terblokir.
Dua kebijakan tersebut berdampak kepada antrean panjang karena banyak penumpang yang kartunya terblokir dan tidak banyak penumpang yang mengetahui kebijakan itu.
"Per-kemarin sampai dengan hari ini, kami terus berupaya melakukan perbaikan yang diperlukan, seperti optimasi sistem, dan mempersiapkan gate tambahan di halte-halte yang ramai," ucap Kamaluddin.
Selanjutnya, pihaknya juga terus menyosialisasikan kebijakan itu melalui media sosial serta berkolaborasi dengan Pemprov DKI agar jangkauan sosialisasi semakin luas.
Apabila kartu pelanggan mengalami kendala terblokir pada saat ingin memasuki halte atau stasiun, dapat melakukan atur ulang kartu MRT, dan LRT dilakukan pada loket dan TransJakarta melakukan pemindaian dua kali pada mesin pembaca.
Pastikan saldo di kartu mencukupi sesuai dengan harga tiket perjalanan penumpang berikutnya dan untuk membuka blokir, akan dipotong biaya perjalanan terjauh sebelumnya pada kartu penumpang. (ant/ebs)
Load more