Saat ini, lanjut Babinsa yang lima tahun lagi masuki masa pensiun, dirinya bersama warga tengah membangun kerangka bak penampung air. Selanjutnya baru dibangun pompa hidram agar air terangkat sejauh satu kilometer.
"Untuk mendapatkan air dari sumber mata air di sini, kita akan gunakan sistem pompa hidram dengan cara memanfaatkan gravitasi beda tinggi antara sumber mata air dengan pompa," terangnya.
Sertu Roby menambahkan, rencananya pengerjaan jaringan air bersih dengan sistem pompa hidram ini akan selesai akhir Oktober mendatang dengan menambahkan jaringan pipa hingga ke rumah warga.
"Target kami, akhir bulan ini sudah selesai agar warga bisa menikmati air dari rumah dan tidak lagi jalan kaki turun ke kali," tambahnya.
Antonius Deodatus, warga dusun Krado, kepada tvOnenews di kali Krado, mengisahkan, sejak dua belas tahun terakhir, warga dua dusun yang berjumlah 276 kepala keluarga, 650 jiwa harus mengkonsumsi air dari bawah pohon besar dengan berjalan kaki.
"Kami senang karena pihak TNI mau memberikan kami harapan dengan membangun jaringan air bersih melalui pompa hidram. Karena memang selama ini kami sangat kesulitan air bersih," ungkapnya. (Ofk)
Load more