Sikka, Nusa Tenggara Timur - Memaknai Hari Ulang Tahun Tentara Nasional Indonesia ke-77 tahun 2022, kisah inspiratif dari seorang anggota TNI-AD yang bertugas di Kodim 1603 Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Ia adalah Sertu Roby Masneno, seorang anggota TNI yang dalam keseharian bertugas sebagai Babinsa Koramil 1603-05, sejak sebulan terakhir, selalu berada di tengah kali Krado, Desa Ipir, Kecamatan Bola.
Bersama warga, Sertu Roby Masneno memecahkan batu kerikil, pasir dan kayu tanpa mengenal lelah. Material yang dikumpulkan ini, rencananya akan digunakan untuk membangun bak Penampung dan jaringan air bersih dengan sistem pompa hidram yang menjadi program TNI sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat akan kebutuhan air minum.
"Material ini kita kumpulkan bersama warga untuk membangun jaringan air bersih dengan sistem pompa hidram," ungkap Sertu Roby, saat dihampiri tvOnenews.com, Rabu (05/10/2022) siang.
Dikatakan sertu Roby, pembangunan jaringan air bersih dengan sistem pompa hidram di dusun Krado, Desa Ipir, lantaran kesulitan air bersih yang terjadi sejak puluhan tahun silam. Apalagi berada di daerah ketinggian. Dan untuk mendapatkan air bersih yang layak dikonsumsi, warga terpaksa jalan kaki sejauh 1 kilometer menuju kali untuk mengambil air yang keluar dari bawah pohon besar
"Saat ada instruksi dari Panglima untuk cari daerah yang krisis air, saya turun ke lokasi ini dan masyarakat di sini memang sangat kesulitan air bersih. Saya lapor ke Dandim dan disetujui. Ya saya harus bersama warga setiap hari di sini agar bisa bangun jaringan air bersih di sini," kata Sertu Roby.
Foto : Sertu Roby bersama warga membangun kerangka bak penampungan
Saat ini, lanjut Babinsa yang lima tahun lagi masuki masa pensiun, dirinya bersama warga tengah membangun kerangka bak penampung air. Selanjutnya baru dibangun pompa hidram agar air terangkat sejauh satu kilometer.
"Untuk mendapatkan air dari sumber mata air di sini, kita akan gunakan sistem pompa hidram dengan cara memanfaatkan gravitasi beda tinggi antara sumber mata air dengan pompa," terangnya.
Sertu Roby menambahkan, rencananya pengerjaan jaringan air bersih dengan sistem pompa hidram ini akan selesai akhir Oktober mendatang dengan menambahkan jaringan pipa hingga ke rumah warga.
"Target kami, akhir bulan ini sudah selesai agar warga bisa menikmati air dari rumah dan tidak lagi jalan kaki turun ke kali," tambahnya.
Antonius Deodatus, warga dusun Krado, kepada tvOnenews di kali Krado, mengisahkan, sejak dua belas tahun terakhir, warga dua dusun yang berjumlah 276 kepala keluarga, 650 jiwa harus mengkonsumsi air dari bawah pohon besar dengan berjalan kaki.
"Kami senang karena pihak TNI mau memberikan kami harapan dengan membangun jaringan air bersih melalui pompa hidram. Karena memang selama ini kami sangat kesulitan air bersih," ungkapnya. (Ofk)
Load more