Dirjen Pendis Ajak Mahasiswa PMMBN Jadi Garda Terdepan Menyelamatkan Bumi
- Istimewa
“Syubbanul Yaum Rijalul Yaum — Pemuda hari ini adalah pemimpin hari ini. Di usia 20-an, anak muda sudah bisa jadi anggota DPR, kepala daerah, bahkan menteri. Maka, jagalah dirimu, karena jejak digitalmu adalah wajah masa depanmu,” pesannya.
Dirjen juga mendoakan agar mahasiswa PMMBN kelak menjadi pemimpin bangsa di berbagai bidang — dari akademisi, anggota dewan, hingga kepala daerah — sebelum menutup sambutannya dengan pantun penuh semangat:
“Berguru di tepi sawah, membawa duku berikat senar, diriku masih kuliah, jangan diganggu apalagi dilamar. Makan kurma sahara dengan coklat, Mahasiswa Moderasi Beragama Bela Negara, teruslah hebat.”
Sementara itu, Direktur Pendidikan Agama Islam, M. Munir, menyampaikan bahwa Kongres PMMBN menjadi momentum strategis bagi mahasiswa untuk membumikan nilai-nilai moderasi beragama di ruang publik, tidak hanya melalui wacana tetapi juga tindakan konkret yang berdampak.
“PMMBN harus menjadi komunitas gerak yang membumikan nilai-nilai moderasi. Tidak cukup hanya memahami konsepnya, tetapi menghidupkannya dalam perilaku sosial, kepemimpinan kampus, dan kepedulian terhadap lingkungan,” ujar Munir.
Munir juga menambahkan, gerakan moderasi beragama sejatinya beririsan dengan semangat bela negara dan cinta lingkungan, karena keduanya berakar pada tanggung jawab moral untuk menjaga kehidupan bersama.
“Cinta tanah air bukan hanya menjaga kedaulatan wilayah, tapi juga menjaga alamnya agar tetap lestari. Keduanya adalah bentuk ibadah sosial yang luhur,” tegasnya.
Kegiatan Kongres PMMBN PTU Tahun 2025 kemudian resmi ditutup dengan pembacaan hamdalah bersama dan pernyataan penutupan oleh Dirjen Pendidikan Islam.(chm)
Load more