Bupati Masinton Pasaribu Ajukan RAPBD Tapteng 2026 Rp.1,207 Triliun
- Istimewa
tvOnenews.com - Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng), Masinton Pasaribu mengatakan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2026 bakal mengalami penurunan sebesar Rp 7 miliar.
“Ini adalah APBD pertama yang kami rumuskan sebagai implementasi visi dan misi. Penguatan modal dasar pembangunan mewujudkan kesejahteraan yang berkeadilan dan inklusif,” kata Masinton Pasaribu pada rapat paripurna DPRD Tapteng, Senin (22/9/2025).
Rapat paripurna dengan agenda penyampaian Ranperda tentang RAPBD Tapteng 2026 dipimpin Ketua DPRD, Ahmad Rivai Sibarani, didampingi Wakil Ketua, Disman Sihombing, dan dihadiri hampir seluruh anggota dewan.
Masinton Pasaribu menerangkan, tahun 2026 difokuskan untuk memperkuat fondasi dasar kesejahteraan masyarakat. Pemkab Tapteng mengutamakan pemerataan layanan kepada seluruh masyarakat.
Program prioritasnya, transformasi tata kelola pemerintahan yang baik. Peningkatan kualitas SDM melalui pemerataan akses dan kualitas pendidikan dan kesehatan.
Kemudian, transformasi ekonomi menuju perekonomian daerah yang mandiri. Pengoptimalan potensi desa dalam mengembangkan potensi desa.
Ada juga pengentasan kemiskinan. Pengembangan dan peningkatan infrastruktur layanan berkelanjutan, serta peningkatan kualitas lingkungan hidup.
“Kualitas belanja daerah harus ditingkatkan. Kita terus mendorong efisiensi belanja. Setiap rupiah harus memberi manfaat yang nyata, belanja operasional yang tidak efisien dipangkas,” kata Masinton.
Menurutnya, belanja daerah harus memberi manfaat, efisien menciptakan lapangan kerja. Memperkuat daya beli, dan meningkatkan kualitas layanan publik.
Masinton Pasaribu mengatakan, APBD 2026 direncanakan sebesar Rp 1,207 triliun, mengalami penurunan sebesar Rp 7,067 miliar atau 2,70% dari APBD 2025 sebesar Rp 1,240 triliun.
Pendapatan pada RAPBD 2026 sebesar Rp 1,2 triliun, menurun Rp 23,8 miliar, atau 1,87% dari APBD 2025 sebesar Rp 1,223 triliun.
Uraiannya, PAD 2026 ditargetkan sebesar Rp 112,3 miliar mengalami kenaikan sebesar Rp 29,5 miliar, atau 35,64% dari tahun anggaran sebelumnya Rp 82,8 miliar.
“Kenaikan target PAD ini berasal dari pajak daerah sebesar Rp 16,8 miliar, retribusi daerah Rp 2,2 miliar, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan Rp 1,4 miliar, serta lain-lain PAD yang sah Rp8,9 miliar,” kata Masinton.
Kemudian pendapatan transfer pada RAPBD 2026 ditargetkan sebesar Rp 1,06 triliun yang secara keseluruhan mengalami penurunan sebesar Rp 52,4 miliar atau 4,69% dari tahun sebelumnya Rp1,1 triliun.
Penurunan target pendapatan transfer ini bersumber dari berkurangnya dana alokasi khusus fisik sebesar Rp 24,5 miliar dan pendapatan bagi hasil dari provinsi sebesar Rp 27,8 miliar.
Load more