Seminar “Membaca Ulang Jakarta”: Refleksi Sejarah dan Sinergi Gagasan Menuju Kota Global yang Inklusif
- Istimewa
Senada dengan itu mantan Wali Kota Jakarta Pusat Prof. Sylviana Murni menekankan pentingnya membangun sumber daya manusia yang berkualitas dan berkarakter.
“Kota ini bukan hanya tentang pencakar langit, tapi relasi antar manusia di dalamnya. Pemberdayaan SDM adalah kunci menyambut Indonesia Emas 2045,” katanya.
Ia juga mendorong konsep Fokkunding atau forum keluarga dan komunitas sebagai pendekatan berbasis budaya dalam pembangunan.
Duta Besar RI untuk Ekuador (2016–2020) Dieny Tjokro yang juga cucu pahlawan nasional MH Thamrin menekankan pentingnya nasionalisme dan diplomasi kultural di kalangan generasi muda.
“Rasa cinta terhadap tanah air harus ditanamkan agar generasi muda punya kebanggaan, tanggung jawab, dan kemampuan diplomasi budaya,” jelasnya.
Dari kalangan akademisi perwakilan Perluni UAJ Christiana Chelsia Chan menyoroti perlunya pendekatan pembangunan berbasis ilmu pengetahuan.
“Kami mendorong penggunaan pendekatan ramah teknologi, lingkungan, disabilitas, dan berbasis riset pada level RT dan RW,” ungkapnya.
Ia juga menegaskan pentingnya mengoptimalkan peran pengajar di perguruan tinggi swasta dalam merancang program pembangunan Jakarta.
Seminar ini diharapkan menjadi wadah strategis untuk mengkaji ulang relevansi visi para pendiri bangsa terhadap kondisi Jakarta kini. Lalu memetakan sinergi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat,
Kemudian merespons tantangan kota metropolitan dari berbagai perspektif dan mendorong daya saing dan penguatan identitas Jakarta sebagai Global Smart City.
Load more