Atlet Badminton Qonitah Diharapkan Dapat Emas di Paralympic Los Angeles 2028
- Istimewa
tvOnenews.com - Diketahui pada ajang Paralympic Paris 2024 silam, Qonitah berhasil menyumbang medali perak. Meski penampilan itu merupakan penampilan pertama Qonitah di Paralympic. Namun atlet asal Kulonprogo itu sudah berhasil membuktikan kepada dunia bahwa Indonesia mempunyai atlet disabilitas yang berprestasi.
Prestasi Kontingen Indonesia pada Paralympic Paris 2024 memang luar biasa dan berhasil mencatatkan prestasi terbaik di sepanjang keikutsertaannya. Sebab pada saat ini Indonesia berhasil mengoleksi total 14 medali dengan rincian satu emas, delapan perak dan lima perunggu, yang itu menjadikan perolehan terbaik sejauh ini.
"Mudah-mudahan bisa lebih baik dan kami optimis. Apalagi Qonitah dengan pengalaman dan bertambah umur mentalnya semakin baik," ucap Sekjen NPCI Pusat Ukun Rukaendi, Selasa (1/7).
Bukan tanpa alasan Ukun mengatakan hal tersebut, sebab saat ini Qonitah sendiri telah menempati peringkat satu dunia di kelas tunggal putri SL3 pada cabang olahraga para badminton.
"Qonitah ini peringkat satu dunia. Kami target cabor para badminton tetap berprestasi," tegasnya.
Selain Qonitah, lanjut Ukun, pihak NPCI Pusat juga akan mengandalkan atlet-atlet lainnya yang diharapkan bisa mendulang emas di pesta olahraga itu. Secara umum NPCI Pusat membidik tiga emas dalam event tersebut.
"Kami berharap medali emas itu tiga, yang namanya paralympic itu kompetisi paling tinggi (untuk pesta olahraga disabilitas)," katanya.
Tak hanya itu saja, selain mengandalkan atlet-atlet yang sudah ada, NPCI juga tengah menjaring atlet-atlet disabilitas di seluruh penjuru Indonesia dalam program talent scouting untuk dibina hingga tahun 2028 mendatang.
"Ini menjalankannya tidak setengah-setengah. Secara teknis kami tidak menitik beratkan pada atlet yag sudah jadi, tapi diharapkan setiap daerah mengirim difabel dari berbagi klasifikasi dan di bawah 23 tahun," tuturnya.
Menurut Ukun, program talent scouting ini sudah berjalan di delapan provinsi yang ada di Indonesia termasuk Jakarta, Sumatera Selatan hingga Kepulauan Riau. Hasilnya setelah digali sampai ke daerah-daerah, banyak potensi untuk bisa jadi atlet.
"Setiap daerah itu rata-rata ada 200 orang yang berpotensi. Ini semuanya atlet muda yang belum pernah ikut," bebernya.
Load more