Ruang Nafas: Inovasi Pelajar Lawan Polusi
- Istimewa
tvOnenews.com - Saat ini Jakarta menghadapi permasalahan polusi yang semakin mengkhawatirkan. Berbagai produk filter udara yang ada di pasaran seringkali harganya tidak terjangkau bagi masyarakat.
Melihat isu ini, Inisiatif “Ruang Nafas” lahir dari semangat murid-murid Jakarta Intercultural School untuk menghadirkan solusi kualitas udara terjangkau melalui inovasi teknologi. Menurut Justin Tjitra selaku penggagas Ruang Nafas yang merupakan siswa dari Jakarta Intercultural School, Ruang Nafas lahir dari keyakinan bahwa udara bersih adalah hak bagi semua orang.
"Dengan kreativitas, kolaborasi dan teknologi sederhana, kami membuktikan setiap orang bisa menciptakan solusi untuk polusi tanpa biaya besar," ungkap Justin Tjitra dalam keterangan tertulisnya pada Rabu (11/6).
Berawal dari ide Justin Tjitra pada Oktober 2024, tim merancang sendiri sistem deteksi dan penyaring udara DIY yang biayanya bisa ditekan lebih dari 50%. Produk ini diciptakan para pelajar, sensor elektronik hingga 3D printing.
Sensor yang diciptakan dapat mendeteksi AQI (Air quality Index) dan nilainya sampai PM 2,5 dan PM 10 yang mengindikasikan kualitas udara.
Terinspirasi dari Corsi–Rosenthal Box, filter Ruang Nafas mengkombinasikan pre-filter dan HEPA filter dalam satu unit. Prototipe pertama rampung Desember 2024, sekaligus menjadi bukti bahwa inovasi pelajar dapat menjadi solusi nyata dalam melawan polusi udara.
Pada April 2025, beberapa unit Ruang Nafas telah didonasikan ke Ronald McDonald House Charities Indonesia, Sekolah Musika, SLB Ulaka Penca dan Yayasan Insan Anugerah untuk memperluas manfaat langsung bagi komunitas rentan. Tak hanya itu, kolaborasi dengan LSM Bicara Udara pada acara Car Free Day 1 Juni 2025 lalu juga menjadi ajang advokasi tim Ruang Nafas untuk mengajak masyarakat merakit sendiri filter udara dengan modal yang terjangkau.
- Istimewa
Pada 4 Juni 2025, melalui program Biru School Alliance, Ruang Nafas didemonstrasikan didepan 360 murid SMP Santa Ursula Jakarta, dari proses desain, pemrograman sensor, dan praktik 3D printing, menunjukkan bagaimana ide sederhana dapat menciptakan dampak besar bagi lingkungan.
Load more