tvOnenews.com - PT Bakrie & Brothers Tbk (“BNBR”) menorehkan pendapatan bersih sebesar Rp3,86 triliun di sepanjang tahun 2024. Raihan ini secara year on year naik sebesar Rp110,42 miliar atau 2,94% dibanding periode sama di tahun 2023 sebesar Rp3,75 triliun. BNBR juga menorehkan laba bersih sebesar Rp336,04 miliar di sepanjang tahun 2024. Angka ini naik sebesar Rp71,59 miliar atau 27,07% dibanding periode sama di tahun sebelumnya yang sebesar Rp264,45 miliar.
“Kami bersyukur di tengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu, Perseroan mampu mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun 2024. Ini merupakan hasil dari kerja keras tim dalam menjalankan sejumlah proyek strategis unit-unit usaha, terutama di sektor manufaktur dan elektrifikasi transportasi publik,” terang Direktur Utama & CEO PT Bakrie & Brothers Tbk., Anindya Novyan Bakrie, usai menerbitkan laporan keuangan tahun buku 2024, di Jakarta, Selasa (15/4/2025).
Kenaikan pendapatan bersih tersebut antara lain berasal dari kenaikan pendapatan PT Bakrie Metal Industries (“BMI”) Group sebesar Rp247,37 miliar atau meningkat 10,8% dan PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (“VKTR”) sebesar Rp46,38 miliar atau meningkat 44,1% berasal dari peningkatan penjualan bus listrik.
Neraca Semakin Sehat dan Kokoh
Direktur Keuangan BNBR Roy Hendrajanto M. Sakti menambahkan, saat ini postur neraca Perseroan jauh lebih ramping dan sehat. Setelah sekian tahun proses restrukturisasi berlangsung, disusul dengan aksi korporasi kuasi reorganisasi yang telah efektif pada 22 Agustus 2024 lalu, Perseroan juga telah menyelesaikan tahapan akhir aksi korporasi berupa private placement.
Dengan penyelesaian aksi korporasi ini, rasio debt to assets Perseroan turun menjadi 43% dari 63% akhir tahun 2023. Sedangkan rasio debt to equity Perseroan juga turun signifikan menjadi 75% dari 167% pada akhir tahun 2023. Current ratio Perseroan juga meningkat tajam menjadi 169% dari 100% tahun 2023. Per 31 Desember 2024 Perseroan berhasil mencatatkan laba ditahan sebesar Rp329 miliar sebagai dampak dari aksi korporasi kuasi reorganisasi yang telah berhasil menghapus defisit Rp19,5 triliun.
Fokus pada Industrialisasi Berkelanjutan
Load more