tvOnenews.com - Sebagai produsen bumbu masak yang telah bertransformasi bersama keluarga Indonesia selama 55 tahun, Ajinomoto Indonesia terus menunjukkan kepeduliannya terhadap masalah gizi, kesehatan, dan lingkungan. Menyadari tantangan gizi buruk pada anak-anak dan gangguan kesehatan seperti hipertensi, diabetes, dan kolesterol tinggi, Ajinomoto berkomitmen memberikan solusi. Di bulan Ramadan ini, Ajinomoto mengadakan event ‘Ngabuburit Sehat Bersama Ajinomoto’, dan menghadirkan ahli gizi untuk berbagi pengetahuan tentang literasi gizi yang penting guna membantu masyarakat tetap sehat, bugar, dan aktif selama puasa hingga Hari Raya.
Dalam acara ‘Ngabuburit Sehat Bersama Ajinomoto’, Nazhif Gifari, S.Gz, M.Si, ahli gizi dari Universitas Esa Unggul, membagikan tips penting untuk mengurangi konsumsi garam selama bulan Ramadan agar tetap sehat dan terhindar dari masalah kesehatan. Ia menjelaskan bahwa konsumsi garam berlebih dapat menyebabkan dehidrasi dan hipertensi, yang menjadi risiko kesehatan utama di bulan puasa.
Nazhif menekankan pentingnya pola makan bergizi seimbang saat berbuka dan sahur, serta strategi diet rendah garam. Garam memiliki sifat higroskopik, yang artinya mudah menyerap air, sehingga makanan tinggi garam dapat meningkatkan rasa haus dan menyebabkan tubuh kekurangan cairan. Makanan olahan, camilan asin, dan fast food, yang tinggi garam, dapat mengganggu keseimbangan elektrolit tubuh dan menyebabkan retensi cairan.
Selain itu, makanan tinggi gula, seperti kue dan minuman manis, dapat memicu lonjakan gula darah yang cepat naik dan turun, membuat tubuh lebih mudah lemas dan lapar.
Lebih lanjut, Nazhif mengingatkan bahwa konsumsi garam berlebihan juga dapat memicu hipertensi, yang pada gilirannya meningkatkan risiko penyakit serius seperti stroke, diabetes, gagal ginjal, dan serangan jantung. Oleh karena itu, penting untuk mengatur pola makan dengan bijak selama Ramadan guna menjaga kesehatan tubuh.
Load more