tvOnenews.com - Presiden RI Prabowo Subianto telah memutuskan bahwa mulai Maret 2025, Devisa Hasil Ekspor (DHE) sektor Sumber Daya Alam (SDA) wajib ditempatkan di perbankan Indonesia selama 12 bulan sebanyak 100%, dari yang sebelumnya 30% dan selama 3 bulan.
Semakin banyak devisa hasil ekspor dinikmati di dalam negeri, maka hasilnya Indonesia akan memiliki cadangan devisa yang naik signifikan dan dapat menjadi fondasi bagi stabilitas perekonomian Tanah Air dan nilai tukar rupiah.
Pada penutupan perdagangan hari ini, Senin (17/2) usai kebijakan ini diumumkan Prabowo, harga saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) melonjak di zona hijau 5,85% ke Rp 5.425. Adapun saham PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) menguat 1,54% ke Rp 990.
Kemudian harga saham BBRI naik 4,4% ke Rp 4.030, BBNI melejit 4,58% menjadi Rp 4.570, BBCA bertambah 3,9% ke Rp 9.325, BNGA tumbuh 0,88% ke Rp 1.720, dan BNLI terangkat 1,53% menjadi Rp 1.655.
Riset Erdhika Elit Sekuritas menyebut kebijakan baru pemerintahan Prabowo ini positif karena devisa yang disimpan di sistem perbankan domestik akan meningkatkan likuiditas perbankan.
“Bank akan memiliki lebih banyak dana untuk menyalurkan kredit atau menawarkan produk investasi seperti deposito valas,” demikian tulis riset Erdhika.
Erdhika juga memberi daftar emiten perbankan yang layak mendapat perhatian dengan dengan kebijakan DHE. Emiten-emiten tersebut adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), PT Bank Permata Tbk (BNLI), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI).
Kebijakan baru ini berlaku untuk sektor pertambangan (kecuali minyak dan gas bumi), perkebunan, kehutanan, dan perikanan. Seluruh DHE SDA wajib ditempatkan di rekening khusus di bank nasional selama setahun. Untuk sektor migas, aturan tetap mengacu pada PP Nomor 36 Tahun 2023.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor komoditas pertanian, kehutanan, dan perikanan sepanjang 2024 adalah US$ 5,71 miliar. Melesat 29,81% dibandingkan 2023.
Sementara nilai ekspor komoditas pertambangan dan lainnya sepanjang 2024 adalah US$ 40,57 miliar. Turun 10,2% dari posisi 2023.
Prabowo mengatakan kebijakan ini bisa meningkatkan cadangan devisa negara secara signifikan.
Load more