Jaga Keamanan Perbatasan Indonesia-Malaysia-Filipina, 3 Pesawat Tempur Super Tucano Siaga di Tarakan

Tarakan, Kalimantan Utara - Antisipasi gangguan di perbatasan Indonesia-Malaysia-Filipina Selatan, tiga pesawat tempur jenis Super Tucano dari Skuadron Udara 21 Lanud Abdulrahman Saleh Malang, bersiaga di Lanud Anang Busra Tarakan, Kalimantan Utara. Menurut Komandan Skuadron Udara 21 Lanud Abdulrahman Saleh Letkol Pnb Heru Wardhana, bahwa pesawat tersebut merupakan anti gerilya.

"Ini adalah pesawat anti gerilya sehingga utamanya melaksanakan serangan udara ke darat dan dia juga memiliki kemampuan melaksanakan serangan udara-udara " jelas Heru, Rabu (23/2/22).

Diketahui pesawat bermesin turboprop yang diproduksi oleh negara Brazil tersebut, memiliki kemampuan menempuh operasi jarak jauh karena dilengkapi mesin berjenis Hartzell 5-blade dan Pratt & Whitney Canada PT6A-68C turboprop masing-masing berkekuatan 1.196 kw.

Sedangkan untuk sistem operasionalnya, memiliki kecepatan maksimal 350 not dilengkapi persenjataan baik peluru, roket serta bom.

Heru pun menambahkan bahwa pesawat tersebut telah bergabung dengan Skuadron Udara 21 Lanud Abdulrahman Saleh Malang sejak 10 tahun lalu dan telah membantu pengamanan perbatasan.

"Pesawat ini datang dari tahun 2012, sudah 10 tahun. Digunakan untuk dilakukan operasi perbatasan," tambahnya.

Tiga pesawat EM 314 Super Tucano TNI AU tersebut tiba di Lanud Anang Busra Tarakan sengaja didatangkan dari Skuadron Udara 21 Lanud Abdulrahman Saleh Malang (21/2) dalam rangka melaksanakan operasi gabungan pengamanan perbatasan udara khususnya perairan Ambalat yang masih diklaim Malaysia. Adapun sandi operasi kali ini bernama "Ambalat Samodra-22". (Muhammad Tahir/Ask)