Bentrok Antar Desa di Maluku Tengah 4 Orang Meninggal Dunia, Polda Imbau Warga Menahan Diri
- Tim Tvone-Christ belseran
Kedatangan warga Ori tersebut ternyata untuk melarang warga Kariuw membuat kebun di daerah perbatasan, karena kawasan tersebut diklaim sebagai milik desa Ori.
“Memang ada insiden perdebatan kecil tentang larangan untuk berkebun, dan ditanggapi oleh warga Kariuw, kalau yang bersangkutan tidak punya hak untuk melarang, dan diminta untuk gugat lewat sidang,”ucapnya.
Perdebatan kecil itu menurutnya, sudah dilupakan. Warga Ori tetap bisa melewati Kariuw seperti biasanya. Namun ternyata, saat korban yang mengendarai motor melewati Ori, malah dibacok oleh warga setempat. Akibat pembacokan ini, korban mengalami luka dibagian belakang dan wajah tepanya dekat mulut.
“Saat ini Junaedi dirawat dan lukanya dijahit oleh mantri kesehatan, karena yang di wajah, luka dekat mulut,”ungkapnya.
Dirinya juga meminta agar aparat kepolisian segera menangkap pelaku pembacokan dan diproses hukum agar tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.
Sementara itu, Kapolresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Leasse, Kombes Pol Raja Arthur Simamora yang dikonfirmasi Selasa (25/1/2022) malam, mengakui adanya ketegangan di antara kedua negeri.
Menurutnya, aparat kepolisian dan TNI sudah disiagakan untuk melakukan penyekatan agar kedua kelompok warga tidak bertemu.
“Iya benar, bukan bentrok hanya kosentrasi massa saja. Semua sudah terkendali. Kami sudah koordinasi dengan Koramil dan Danramil setempat dibantu Polsek untuk berada di TKP,” ungkapnya.
Terkait pembacokan, Kapolresta mengatakan sedang dalam penyelidikan.
“Soal itu (pembacokan) iya benar. Sementara korban sudah dibawa ke tempatnya dulu, pelaku sedang kita selidiki. Situasi sudah terkendali,” pungkasnya.
Kapolsek Pulau Haruku, AKP Subhan Amin yang dihubungi dari perbatasan mengungkapkan, polisi dan TNI saat ini telah menutup akses jalan untuk menyekat kedua kelompok warga. Kejadian ini menurutnya, masih berkaitan dengan masalah batas tanah, yang sudah dimediasi dengan Camat setempat, agar tidak ada aktifitas.
“Ternyata ada aktifitas sehingga ada cekcok mulut dan sudah diselesaikan. Namun ada remaja Kariuw yang ke Ori dan ada penganiayaan disana,” ungkapnya.
Subhan juga mengatakan, akses jalan untuk sementara ditutup agar membatasi aktifitas warga. Sedangkan terkait pelaku penganiayaan, dirinya membutuhkan waktu untuk melakukan pengusutan. Situasi di perbatasan juga dalam keadaan kondusif.
Load more