Disebut Rawan Gempa, Ranjau Peninggalan Jepang, Ambon New Port Batal Dibangun
- Muhammad Noer
Makassar, tvOnenews.com - Pembangunan Ambon New Port resmi batal dilanjutkan setelah PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 4 Ambon menemukan sejumlah kendala. Selain karena minat investor yang kurang, kontur alam di lokasi pembangunan yang tidak memungkinkan. Pembatalan pembangunan Ambon New Port tesebut membuat kinerja Terminal Peti Kemas akan dimaksimalkan.
"Lokasi pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) ini berada di pusat titik gempa yang membuatnya sangat rawan terhadap bencana. Maka dikhawatirkan, bangunan akan cepat rusak apabila tetap dilanjutkan. Banyaknya ranjau atau bom peninggalan penjajahan Jepang yang diduga masih tertanam di dasar laut juga menjadi kendala dalam hal pembangunan konstruksinya, karena membuat proses pengerjaan akan lebih rawan memakan korban," ujar Plh General Manager (GM) Pelindo Regional 4 Ambon Muhammad Yusuf.
Selain itu, akses ke lokasi Ambon New Port yang melewati perbukitan juga dinilai cukup memberi tantangan, apalagi harga tanah di beberapa perbukitan tersebut sudah mulai melambung tinggi, yang membuat beban biayanya semakin membengkak.
"Masalahnya memang kompleks, di situ kan daerahnya area ranjau, banyak bom-bom Jepang. Terus tempat itu kan pertemuan tiga lempeng yang menjadi pusat titik gempa, tiap tahun goyang. Apalagi harga bukit-bukit di situ sudah miliaran. Jadi investasi sulit masuk, ditakutkan sudah bangun mahal-mahal, malah cepat hancur karena gempa," ungkapnya.
Selain itu PSN dengan rencana investasi sekitar Rp5 miliar ini, belum memiliki investor dan kini terancam batal dibangun karena pemerintah tidak sanggup membiayai secara keseluruhan.
Batalnya pembangunan Ambon New Port membuat Pelindo akan memaksimalkan kinerja TPK Ambon yang selama ini belum bisa memenuhi okupansi. Kapasitas TPK Ambon sendiri tercatat bisa menampung hingga 299.647 Teus pertahun, namun selama ini kontainer yang masuk ke terminal tersebut tercatat hanya 35% saja atau sekitar 100.000 Teus.
Sementara itu kurangnya industri di Maluku membuat okupansi di TPK Ambon tidak maksimal, oleh karena itu Pelindo kini tengah intens berkomunikasi dengan Shipping Line untuk menggali potensi sumber daya kelautan seperti ikan yang bisa diambil dari beberapa pulau di sekitar Ambon.
Load more