Selain itu, warga juga meminta agar kawasan hutan seluas 1.175 hektar yang ada disekitar areal perusahaan agar diserahkan kepada warga yang mengelolanya, serta lahan yang ada disebelah kiri dan kanan menuju perusahaan sepanjang 500 meter, supaya diserahkan kepada pihak pemerintah Desa Bangkal yang mengelolanya.
"Namun tuntutan warga ini tidak direspon oleh pihak perusahaan, hingga akhirnya warga yang sudah menggelar aksi demo berhari-hari, menjadi hilang kesabaran dan emosi, hingga akhirnya terjadi aksi anarkis," sebut Erlan. (dsi/frd)
Load more