"Biasanya kami yang sudah menjadi kebiasaan, setiap jam sembilan sampai jam sepuluh, kami selalu video call, bercanda semua. Dia cerita bahwa biasanya banyak saya mengajar pak, tapi kok sekarang saya dapatnya cuma satu. Artinya untuk kepatuhan BKD tidak cukup. Salah saya apa, katanya," tuturnya.
Adik Dian, Fatin Nabila Fitri, juga menyampaikan kesaksiannya tentang kakaknya. Ia mengatakan bahwa selama ia mengunjungi kakaknya di Solo, kakaknya selalu berbuat baik dan berkata sopan kepada pelaku yang sedang memperbaiki rumahnya.
"Dua minggu saya di Solo, setelah seminggu balik dari Solo, saya ke Surabaya, saya dapat kabar, dia bilang kakak saya tololin dia. Padahal kakak saya setiap ngecek kerumah itu cuma datang ngeliat dan berkata 'Ngih Suwun pak' sambil ngasih makanan minuman. Kakak saya sering mengajak saya siang bolong mencarikan mereka minuman dan makanan," ucap Fatin.
Fatin juga menceritakan bahwa sebelum pembunuhan itu terjadi, ia dan kakaknya sempat mendengar suara langkah kaki di atas genteng rumah kakaknya. Suara itu terdengar seperti manusia dan berhenti tepat di lubang ventilator dekat kamar mandi.
Load more