Kotawaringin Timur, tvOnenews.com - Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, mengevakuasi warga yakni seorang ibu rumah tangga (IRT) bersama bayi dan anak yang masih balita. Mereka sekeluarga tinggal disekitaran Jl. M. Hatta atau jalan lingkar utara, yang saat itu tengah terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang cukup besar dan luas.
Karena kondisi saat itu sangat beresiko terhadap keselamatan warga tersebut, sambung Arief, maka petugas mereka dilapangan dengan cepat mengevakuasi IRT beserta kedua anaknya yang masih bayi dan balita tersebut ke tempat yang lebih aman dan terbebas dari asap.
"Untung saja ibu tersebut patuh dengan petunjuk petugas kami, dan langsung bersedia dievakuasi," sebut Arief.
Martini (40), IRT yang dievakuasi petugas BPBD, mengaku cukup panik dalam kejadian ini, sebab asap tebal yang bercampur butiran abu, tiba-tiba saja masuk memenuhi rumah. Padahal waktu itu, anaknya yang masih bayi tengah tidur diayunan.
"Saya panik dan langsung lari keluar rumah dan untung saja bapak-bapak dari BPBD kebetulan juga ada disitu memantau keadaan. Lalu menolong saya dan membawa saya beserta kedua anak saya ke tempat yang tidak ada asap. Padahal waktu itu suami saya kebetulan tidak ada dirumah," kata Martini.
Guna menghidari munculnya dampak yang kurang bagi kesehatannya dan keluarganya, untuk sementara Martini dan keluarga terpaksa pindah ke rumah saudara mereka yang rumahnya lebih aman dari kebakaran lahan.
Sementara itu, bersadarkan data dari situs ISPU milik kementrian KLHK, untuk hari ini, Sabtu (19/7/2023), status kondisi udara di Kotim, berada dilevel sedang. Hal ini artinya menunjukan adanya kenaikan level yang sehari sebelumnya berada di level baik.
Sementara untuk potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan, berdasarkan data dari BMKG Bandara Haji Asan Sampit, nilai FFMC (Fire Fuel Moisture Code) atau tingkap kemudahan terbakar dilapisan atas permukaan tanah, status merah (Very High) atau sangat mudah terbakar.
Sedangkan untuk data hotapot atau titik panas, sejak kemaren hingga hari ini ada terpantau sebanyak 47 buah titik panas, dan yang terbanyak ada di kecamatan Baamang, yaitu 15 buah titik panas, kecamatan Teluk Sampit 11 buah titik panas dan Kecamatan Mentawa Baru Ketapang sebanyak 3 buah titik panas. (dsi/frd)
Load more