Lumajang, tvOnenews.com – Aktivitas Gunung Semeru hingga saat ini masih berstatus Siaga atau level 3 dan terpantau aktivitas vulkanik yang masih cukup tinggi dengan terus mengalami peningkatan dalam beberapa jam terakhir.
Sigit Rian Alfian, salah satu petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Pos PVMBG Gunung Sawur menyatakan, dari pengamatan, Senin (30/1/2023) mulai pukul 24.00 – 06.00 Wib, aktivitas Gunung Semeru secara visual maupun kegempaan masih terjadi.
“ Secara visual, gunung jelas hingga kabut 0-II. Asap kawah teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 200-500 m di atas puncak kawah,” tulisnya, Senin (30/1).
Selanjutnya, dalam laporan rutin tersebut juga disampikan terjadinya letusan, guguran lava, api diam, serta beberapa kali suara gemuruh letusan.
“ Teramati 23 kali letusan dengan tinggi 500 meter dan warna asap kelabu. Teramati juga guguran dengan jarak luncur 800-1000 meter mengarah ke tenggara, teramati api diam saat gunung jelas serta terdengar beberapa kali suara gemuruh letusan,” imbuhnya.
Sedangkan secara kegempaan, terekam telah terjadi 23 kali letusan, amplitudo 12–24 milimeter de ngan durasi 55–13 detik. Guguran terekam sebanyak 4 kali, amplitudo - 9 milimeter dengan durasi selama 59–86 detik. Hembusan sebanyak 3 kali , amplitudo 4 – 10 milimeter dengan durasi selama 43–77 detik, serta 2 kali tektonik jauh dengan amplitudo 7–32 milimeter berdurasi selama 66–74 detik.
Atas aktivitas Gunung Semeru yang masih tinggi tersebut, Kepala Pelaksana BPBD Lumajang, Patria Dwi Hastiadi meminta warga di Kawasan Rawan Bencana (KRB) untuk tetap meningkatkan kewaspadaan.
Disampuing itu, warga juga diminta untuk terus memantau dan memperbaharui informasi terkini kondisi Gunung Semeru demi keselamatan selama beraktivitas di kawasan rawan bencana. Terutama, bagi para petani, pekebun dan penambang pasir di sekitar wilayah Curah Kobokan.
“Bagi aktivitas para petani dan penambang di daerah zona berbahaya harus selalu update informasi tentang kondisi Gunung Semeru,” jelas Patria.
Patria menambahkan, untuk bisa mengakses informasi terkini situasi Gunung Semeru, warga bisa melihat langsung ke sejumlah pusat informasi yang telah disediakan.
“Saat ini, untuk akses informasinya sudah lumayan banyak bisa melalui CCTV yang terbuka untuk umum, grup WhatsApp, radio telekomunikasi atau kalau masih kurang yakin bisa minta laporan dari PVMBG atau petugas BPBD yang piket berjaga di Pos Pantau Curah Kobokan,” katanya.
Selain itu, sesuai rekomendasi PVMBG warga juga diminta untuk tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan atau sekitar sejauh 13 km dari puncak. Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan.
“ Warga juga harus tetap mewaspadai potensi terjadinya banjir lahar, guguran lava maupun awan panas guguran yang sewaktu-waktu bisa terjadi, mengingat saat ini curah hujan kembali meningkat,” pungkasnya. (wso/mii)
Load more