Surabaya, Jawa Timur - Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siradj menanggapi Budayawan, Emha Ainun Badjib yang menyebut Presiden Jokowi seperti Firaun dan viral di media sosial.
Menurut Said Aqil mengutip Imam Abul Hasan Al-Asy'ari, dalam kitabnya Qolatul Islam Id, tidak boleh menyamakan seorang muslim dengan orang kafir, seperti Firaun.
“Dari kacamata santri, kita tidak boleh menyamakan seorang muslim dengan orang kafir,” ungkap KH Said Aqil Siradj, usai memberi tausiyah di acara Ngaji Kebangsaan yang digelar DPD PDIP Perjuangan Jawa Timur.
Said Aqil menjelaskan, tidak dibenarkan seorang muslim menyamakan dengan kafir, meskipun yang bersangkautan tidak menjalankan sholat, misalnya.
“Namun, selama orang yang berkaitan masih membaca syahadat, tidak boleh menyamakannya dengan orang kafir,” ujarnya.
Apalagi, lanjut Said Aqil, Firaun sudah jelas dalam Al Quran divonis masuk neraka.
“Dijelaskan dalam Al Quran bahwa Firaun, Abu Lahap dan Qorun sudah pasti masuk neraka,” tegas Said Aqil.
“Berbeda ceritanya jika orang muslim disamakan dengan orang kafir, yang namanya tidak tercantum dalam Al-Quran, seperti Josef Stalin, Hitler dan Leonid Brezhnev serta Mussolini,” kilahnya.
Mantan Ketua PBNU ini mengatakan, dirinya tidak mengetahui tujuan Cak Nun mengibaratkan Presiden Jokowi dengan Firaun.
“Saya tidak apa tujuannya. Namun yang pasti dalam Islam menyamakan muslim dengan orang kafir itu tidak diperbolehkan,” tandasnya. (msi/gol)
Load more