“Gak sering sih main lato latonya, hanya kalo ingin main ya mainkan aja lato-latonya. Gak lama mainnya hanya setegah jam saja,” ungkap anak berusia 10 tahun ini.
“Saya senang bisa juara lomba lato lato ini. Gak nyangka kalo juara. Apalagi kalo dapat jadiah sepeda motot listrik, saya senang sekali. Bisa buat ngantar saya sekolah,” ujarnya.
Perlombaan lato lato ini digelar selain untuk melestarikan permainan tradisional, juga agar anak anak tidak kecanduaan bermain gadget. Dengan bermain lato lato juga bisa melatih sistem motorik dan fisik anak anak.
“meski pun bukan permainan tradisional asli Indonesia, namun permainan lato lato ini cukup positif bagi anak-anak. Ini bisa melatih motoric, focus dan ketangakasan anak-anak saat bermain lato-lato,” ujar Tom Liwafa, penyelengara perlombaan lato lato ini.
Selain itu, menurutnya fenomena permainan lato-lato ini bisa menjauhkan anak dari bermain gadget.
“Dari pada anak-anak terus kecanduan main gadget, main game dan media sosial berjam-jam itu tidak baik,” imbuh pengusaha muda asal Kota Surabaya ini.
Bagi juara pertama lomba lato lato ini berhak mendapat hadiah satu unit sepeda motor listrik. Sedangkan juara kedua dapat mesin cuci dan juara ketiga mendapatkan voucher belanja sebesar satu juta rupiah. Acara perlombaan lato lato ini juga di banjiri penonton yang memberi dukungan ke peserta. (msi/mii)
Load more