Gresik, Jawa Timur - Siswa sekolah dasar Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kebupaten Gresik berhasil menciptakan inovasi alarm penanda terjadinya gempa bumi dengan menggunakan barang bekas yang terdapat di sekitar rumah mereka, dan dibentuk menjadi damar kurung khas Gresik. Pembuatan perangkat penanda gempa sederhana ini, terinspirasi dari peristiwa gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat, yang menelan ratusan korban jiwa.
Aqil Al- Ghifari, salah satu perancang alarm mengaku jika alarm gempa bumi damar kurung dibuat dari barang bekas dan merupakan hasil karya siswa MI Yayasan Kebangkitan Ummat Islam (YKUI) Maskumambang, Desa Dukun, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik.
Menurut Aqil, meski sederhana, tetapi alarm berbahan dasar baterai, alarm, kayu dan stik bekas es cream itu mampu berfungsi sebagai penanda terjadinya gempa bumi, karena menghasilkan suara melengking yang dapat memekikkan telinga.
Inisiatif pembuatan alarm penanda gempa, berawal dari keprihatinan akan musibah gempa bumi di Cianjur yang menelan ratusan korban jiwa. Perakitan alarm, diawali dengan pembuatan damar kurung, dengan memanfaatkan kayu dan stik bekas ice cream. Fungsi damar kurung ini, sebagai wadah untuk menempatkan komponen alarm.
"Di Cianjur baru baru ini terjadi gempa, dan banyaknya masyarakat yang menjadi korban karena kurangnya persiapan. Maka terbesitlah ide untuk membuat alarm gempa ini," ujarnya, Kamis (1/12).
Masih menurut Aqil, alarm yang sudah dikemas, kemudian dipasang pada dinding rumah. Pada saat terjadi goncangan, maka alarm akan menghasilkan suara melengking, sebagai penanda terjadinya gempa bumi.
"Manfaatkan kayu dan stik es cream bekas," tambahnya.
Sementara itu Faris Hendro Setiawan, Kepala Sekolah MI YKUI Maskumambang, Kecamatan Dukun, mengatakan, pembuatan alarm menjadi bagian dari mata pelajaran science, yang memberikan kesempatan siswa untuk menuangkan ide ide kreatifnya.
Meski sederhana, pihak sekolah sangat mengapresiasi kreatifitas siswa, karena mampu menghasilkan karya yang bermanfaat untuk masyarakat di sekitarnya. pihak sekolah, berencana menyempurnakan ide kreatif siswa ini, melalui berbagai pelatihan dan uji coba agar lebih maksimal dan berkualitas.
"Kami mengapresiasi ide kreatif siswa," kata Faris.
Selain memaparkan ide awal pembuatan alarm gempa, pihak sekolah juga memperagakan cara penyelamatan saat terjadi gempa bumi pada siswanya. penyelamatan ditandai dengan bersembunyi di bawa meja, kemudian mencari tempat terbuka yang aman.
"Sehingga kita memunculkan ide membuat alarm damar kurung itu untuk mengetahui bahwa pada waktunya gempa itu, terdengar alarm sehingga orang orang yang memakai alarm damar kurung bisa mengetahui bahwa itu terjadinya gempa," tutupnya. (mhb/gol)
Load more