Ia menjelaskan, Indonesia sudah masuk peringkat kelima besar produksi kopi setelah Brazil dan Vietnam. Data produksi kopi di Jawa pada tahun 2021 lalu mencapai 99.000 ton. Jatim mendominasi produksi tersebut dengan angka mencapai 49.000 ton. Kemudian disusul oleh Jabar 23.000 ton, Jateng 25.000 ton dan wilayah lain.
"Jatim lead di dalam ekspor kopi, karena kopi jatim banyak di sukai di mancanegara," Kata Budi.
Kinerja ekspor kopi Jawa secara keseluruhan juga mengalami pertumbuhan sebesar 29,1 persen pada triwulan III 2022 atau senilai USD 62,5 juta. Angka ini mengalami peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya (USD 65,1 juta). Sedangkan pangsa pertumbuhan kopi Jatim 84,9 persen dibandingkan Jawa.
"Ekspor kopi masih tinggi. Jatim mampu meningkatkan nilai tambah kopi 84,9 persen dibandingkan seluruh Jawa," tambah Budi.
Oleh karena itu, Java Coffee Culture dinilai menjadi sebuah event penting guna meningkatkan daya saing kopi dan penjualan kopi baik domestik maupun ekspor.
Kemudian juga diharapkan dapat mendiversifasikan produk olahan kopi dan jasa kopi Jawa dan penguatan linkage komoditas kopi Jawa.
"Antar daerah jual belinya juga akan kita dorong," tandasnya.
Load more