"Kalau yang parah (di Desa Tanggunggung dan Ngepoh) ada 11 rumah, sehingga penghuninya memilih mengungsi," terang Sugeng.
“Untuk warga yang mengungsi di rumah dinas Kecamatan Tanggunggunung ada sekitar sembilan KK atau 24 jiwa. Sedangkan untuk warga yang lain, mengungsi di rumah saudaranya. Rumah warga yang mengalami retakan, akan ditinggalkan ketika malam hari atau ketika turun hujan,” ujarnya.
Disebutkan, retakan ini mulai terjadi sejak hari Minggu (09/10). Munculnya retakan di rumah warga tersebut dipicu oleh curah hujan yang tinggi, sehingga menyebabkan longsor di dekat pemukiman warga.
Dari kejadian tersebut, beberapa rumah warga mulai mengalami retakan pada dinding hingga pondasi rumah warga.
"Jadi setelah terjadi longsor, membuat tanah yang berada di pemukiman warga bergerak dan ambles ke bawah. Sehingga membuat pondasi dan dinding rumah warga mengalami retakan," jelasnya.
Load more