ADVERTISEMENT

News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Destinasi Wisata Sejarah Langka di Kota Pahlawan, Bengkel Kereta Api Balai Yasa Surabaya Gubeng Dibuka untuk Publik dalam Waktu Terbatas

Balai Yasa Surabaya Gubeng, yang biasanya bersifat area terbatas mulai hari Minggu 25 September hingga Selasa 27 September 2022 ramai dikunjungi masyarakat.
Selasa, 27 September 2022 - 16:38 WIB
Suasana Bengkel Kereta Api Balai Yasa Surabaya Gubeng
Sumber :
  • Istimewa

Mulai dari bangunan, jaringan rel kereta yang mengular memasuki dan menuju emplasemen perbengkelan, hingga sarana sarana perbaikan gerbong dan kereta semuanya masih menghadirkan atmosphere klasik.

"Bagus sebagai media pembelajaran tentang sejarah kereta api Indonesia. Layak sebagai destinasi sejarah kota Surabaya," tuturnya. 

Atas aset yang luar biasa ini, kiranya stakeholder terkait bisa memanfaatkannya sebagai ajang edukasi bagi anak anak bangsa. Mereka adalah PT. KAI dan Pemerintah Kota Surabaya melalui dinas dinas terkaitnya: Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar), Dinas Pendidikan (Dispendik) dan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya. 

Dari pengamatan pada hari pertama (25/9/2022) dibukanya Balai Yasa Surabaya Gubeng dalam rangkaian HUT ke 77 PT. KAI, pengunjung merasa senang dan terkesan dengan pemandangan indah dan ilmu yang mereka dapat dari penjelasan para pemandu ketika menjelajah di lingkungan bengkel kereta api ini. 

“Saya sepertinya diajak memasuki lorong zaman yang mengesankan,” ungkap salah seorang pengunjung dari Nganjuk, Ita. 

Kesan dan pesan juga datang dari seorang Anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya Alvian yang datang pada pembukaan acara. 

“Ini adalah aset bangsa yang layak diapresiasi dari sisi edukasi. Aset ini bisa bercerita banyak mengenai peran Balai Yasa dalam mendukung peran instirusi Kereta Api dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia,” jelasnya di salah satu stand pameran yang menyajikan buku buku dan dokumentasi kereta api. 

Agung Widyanjaya seorang kolektor pernik-pernik kereta api mulai dari buku, lembar lembar saham kereta api dari era kolonial, serta miniatur kereta. menyebut upayanya menghadirkan barang-barang super langka ini demi merekontruksi sejarah perkeretaapian agar generasi sekarang tidak terputus dari sejarah bangsa ini. 

“Saya juga berburu buku-buku dan lembar-lembar saham kepemilikan hingga aset-aset yang terkait dengan kereta api dari Eropa, seperti Belanda dan Jerman,” jelas Agung Widyanjaya. 

Ia berharap dengan kegemaran mengoleksi benda benda bersejerah ini dapat membangun pemahaman publik tentang sejarah perkeretaapian Indonesia. 

Sementara itu, pegiat sejarah kereta api, Nevy Eka Pattiruhu, mengatakan bahwa mengkontruksi sejarah kereta api tidak cukup dengan ketersediaan literasi dan benda benda memorabilia, tapi sangat dibutuhkan tempat dan sarana yang mendukung untuk memajang benda-benda, buku-buku yang terkait dengan sejarah kereta api. 

Halaman Selanjutnya :
Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Menantu Kerap Ditekan Permintaan Mertua? Ini Jawaban Bijak dari Ulama untuk Membantu Menyikapinya

Menantu Kerap Ditekan Permintaan Mertua? Ini Jawaban Bijak dari Ulama untuk Membantu Menyikapinya

Ketika suami istri masih menetap di rumah orang tua, tak jarang orang tua menyimpan harapan terhadap anak dan menantunya. Bila mertua banyak permintaan, menantu harus bagaimana?

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT