Probolinggo, Jawa Timur - Seiring mahalnya harga tembakau di tingkat petani dengan kisaran harga Rp35 sampai Rp50 ribu per kilogram, keuntungan tidak membuat sejumlah petani di Kabupaten Probolinggo senang. Justru mereka mengeluh karena mahalnya harga pupuk subsidi jenis urea di pasaran.
Mahalnya harga tembakau tahun 2022 ini karena kondisi cuaca yang sangat mendukung, sehingga membuat tanaman tembakau menghasilkan kualitas yang bagus.
“Kalau harga tembakau tahun ini lumayan mahal, dari kisaran Rp35 ribu sampai 52 ribu per kilogram. Tapi ada suatu kendala yang membuat petani mengeluh yaitu harga pupuk subsidi urea yang mahal. Harganya Rp420-440 ribu,” ungkap Husin, seorang petani tembakau di Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Senin (26/9).
Husin mengatakan, jika dibandingkan dengan perawatan dan harga pupuk yang mahal, harga jual tembakau Rp50 ribu bukan suatu keuntungan yang luar biasa bagi para petani, karena biaya perawatan dari awal tanam sangat banyak.
Petani tembakau lain, Hasan Maulana, warga Paiton mengungkapkan hal serupa, biaya perawatan dan kebutuhan pupuknya juga semakin banyak. Jika harga pupuk masih berkisar Rp400 ribu lebih, hasil panen tembakaunya tentu menipis.
“Kata orang harga jual tembakau mahal tahun ini. Tapi jika dibandingkan dengan harga pupuk subsidi, tidak sebanding. Dari awal musim tanam sudah banyak petani yang mengeluh,” kata Hasan.
Sementara itu, dalam Keputusan Menteri Pertanian No. 771//KPTS/SR.320/M/12/2021 tentang penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk bersubsidi, didapati harga sebagai berikut, pupuk urea sebesar 2250/Kg, SP-36 2400/Kg, ZA 1700/Kg, NPK 2300/Kg, pupuk organik 800/kg, dan pupuk organik cair sebesar 20.000/liter.
Berdasarkan data dari Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo, harga tembakau saat ini berkisar di angka Rp35 ribu hingga Rp52 ribu per kilogram. Tergantung kualitas dari tembakau itu sendiri. Harga itu juga dibandrol pada tembakau jenis Paiton VO.
Analisis Data Tembakau Jawa Timur 2018 yang dirilis BPS Jatim, Kabupaten Probolinggo merupakan penghasil tembakau nomor empat di Jatim. Produksi tembakau Probolinggo sebanyak 10.042 ton pada tahun 2018.
Di atas Kabupaten Probolinggo, ada Kabupaten Sumenep dengan produksi 13.135 ton. Kemudian Kabupaten Jember dengan produksi 13.391 ton. Adapun penghasil tembakau tertinggi adalah Kabupaten Pamekasan dengan produksi 27.508 ton.
Tahun ini, areal tanam tembakau Probolinggo jenis Paiton VO di Kabupaten Probolinggo seluas 6833 hektar, produksi yang sedang berlangsung mencapai 3636 ton. (msn/hen)
Load more