Malang, Jawa Timur - Walikota Malang, Drs. H. Sutiaji, menyampaikan pentingnya menjaga rasa toleransi dan suasana damai di Kota Malang. Menurutnya hal ini dibangun melalui peran dai dan khatib (pendakwah), dengan membawa pesan perdamaian dan mengarahkan masyarakat untuk menghindari pemikiran dan perilaku intoleransi serta radikalisme.
"Saat ini kita kumpulkan para khatib, karena tangan kepanjangan yang bersentuhan dengan umat. Kalau khatib itu pola pikirnya masih ada diskriminasi atau menyalahkan pada kelompok-kelompok yang lain, maka bibit-bibit (intoleran dan radikalisme) itu muncul," ucap Walikota Sutiaji.
Sebab, imbuhnya, agama hadir untuk membimbing dan memeluk pemiliknya ke arah kedamaian dan kebaikan.
Bertempat di Ruang Sidang Balaikota Malang, agenda ini dihadiri oleh 100 dai dan khatib dari perwakilan setiap kecamatan dan organisasi masyarakat (ormas) Islam di Kota Malang. Kegiatan ini digelar dalam rangka menumbuhkan Islam yang damai dan cinta tanah air guna mencegah intoleransi dan radikalisme di Indonesia.
Kota Malang sendiri menjadi titik ke 16 pelaksanaan kegiatan ini, nantinya agenda sama akan dilaksanakan merata di berbagai wilayah Indonesia oleh Direktorat Pencegahan Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror.
Selanjutnya, Walikota Sutiaji, juga mengingatkan akan pentingnya membaca konteks dan situasi serta menyeimbangkan antara keharmonisan hidup bermasyarakat dan menjalankan kewajiban beragama.
"Goalnya, kita menuju Kota Malang baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur (diliputi kemakmuran dan kebaikan alam serta masyarakatnya), ketenangan, damainya suasana, ini harus kita kuatkan, dan menjadi tanggung jawab kita bersama," pungkas Walikota Sutiaji.
Sementara itu, Kanit 1 Subdit Kontraideologi Direktorat Pencegahan Densus 88, AKBP Moh Dofir, menjelaskan silaturahmi ini menggandeng dai dan khatib karena dianggap mereka memiliki peran strategis terjun langsung ke masyarakat untuk menyuarakan pencegahan intoleransi dan radikalisme
"Kita mencegah, karena kebanyakan orang-orang yang terkena paham radikalisme dan intoleransi karena informasi yang tidak akurat, pemahaman agama kurang, banyak belajar ke youtuber tidak ada gurunya. Makanya dengan kegiatan silaturahmi ini, semoga para dai dan khatib ini mencegah dengan damai. Karena dai dan khatib ini adalah corong untuk membantu pemberantasan," terangnya.
Ia juga menegaskan bahwa kegiatan ini murni digelar untuk menjaga keutuhan dan kedamaian bangsa Indonesia, tanpa ada unsur kepentingan politik.
Turut hadir pada acara ini, Kapolresta Malang Kota, Kombespol Budi Hermanto, Komandan Kodim 0833 Kota Malang, Letkol Kaveleri Heru Wibowo Sofa, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Malang, Dr. H. Muhtar Hazawawi, serta Kepala Bakesbangpol Kota Malang, Dra. Rinawati. (eco/hen)
Load more