"Selain bertujuan untuk mengenalkan teknologi komposter, kegiatan pengabdian ini juga bertujuan untuk mengembangkan potensi masyarakat dalam hal usaha media tanam," tegas Riana.
Hasil dari olahan sampah organik menggunakan teknologi komposter, dapat dijual berupa produk media tanam baik berbentuk padat maupun cairan.
"Hal ini dimaksudkan agar sampah bisa dimanfaatkan menjadi produk yang memiliki nilai jual dan dapat menghasilkan keuntungan," harap Riana.
Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan pada 21 sampai 25 Agustus 2022 dilanjutkan dengan pendampingan cara pengemasan dan pemasaran produk hasil komposter pada 27-28 Agustus 2022.
Adapun tim pengabdian UM pada kegiatan ini, Ketua Riana Nurmalasari, kemudian anggota Noni Aji Sunaryo, Anggi Martiningtyas, Bambang Adi Wahyudi, Gladis Fiona Putri, dan Ardana Yoga Irawan.
Sementara itu Ketua Rukun Tetangga atau RT 01 Perum Graha Puntadewa Kuryadi mengaku senang dengan adanya edukasi pemanfaatan teknologi komposter ini untuk sampah rumah tangga.
"Memang selama ini kami ada masalah terkait sampah rumah tangga, dalam satu bulan kami mengeluarkan biaya sekitar Rp800 ribu untuk pembuangan sampah rumah tangga ke TPA dari 65 kepala keluarga yang ada di lingkungan kami," tegas Kuryadi.
Load more