"Jadi sejak awal musibah ini terjadi hingga saat ini, telah tercatat sebanyak 68 jenazah yang berhasil ditemukan, kemungkinan besar masih banyak yang belum ditemukan," jelas Dwi Nurcahyo, salah satu petugas Pusdalops BPBD Lumajang.
Perlu diketahui, bencana alam awan panas guguran Gunung Semeru yang terjadi pada 4 Desember 2021 silam, telah meluluhlantakan sejumlah dusun yang berada di sepanjang aliran sungai Curah Kobokan.
Selain mengakibatkan kerugian material, sejumlah nyawa manusia juga melayang akibat bencana ini. Sebagian telah ditemukan, namun sebagian lainnya juga belum ditemukan akibat terkubur material vulkanik di sekitar Sungai Curah Kobokan, Jembatan Perak, lokasi tambang pasir Kamar Kajang hingga di sekitar Dusun Kampung Renteng. (wso/hen)
Load more