Surabaya, Jawa Timur - Perdebatan kota kelahiran Bung Karno antara di Surabaya atau Blitar mencuat pada awal tahun 2022 ini. Jelang perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) ke-77, TVRI berencana menggarap film dokumenter tentang kisah hidup Presiden Pertama Republik Indonesia (RI) itu.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi didapuk sebagai aktor memainkan peran menjadi Bung Karno muda. Yakni, pada saat adegan Bung Karno menghadiri penerimaan gelar Honoris Causa (HC) ke-25 untuk di dirinya pada tahun 1964 di Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung.
Film dokumenter Bung Karno rencananya akan ditayangkan pada 13 Agustus 2022. TVRI akan membuat film dokumenter yang dimulai saat Bung Karno dilahirkan, bersekolah, kembali ke Kota Surabaya untuk tinggal bersama di indekos HOS Tjokroaminoto, memperdalam agama Islam, hingga menikah dengan Oetari yang tak lain adalah putri sulung HOS Tjokroaminoto.
“Ini gayung bersambut, karena Pemkot Surabaya juga tengah membuat museum terkait Rumah Bung Karno di Jalan Pandean dan di rumah H.O.S Tjokroaminoto di Jalan Peneleh, sekaligus Museum Siola, dan Rumah Kebangsaan yang akan kami buat di seberangnya Museum Pendidikan,” ungkap Eri.
Kota Surabaya Lahirkan Banyak Tokoh Nasional
Ia menjelaskan, kerjasama dengan TVRI sekaligus untuk menghimpun film dokumenter perjuangan para Pahlawan Nasional dari Kota Surabaya yang telah dibuat oleh TVRI untuk mengisi konten yang ada di museum Kota Surabaya. Harapannya, agar Arek-Arek Suroboyo bisa lebih mudah memahami semangat dan tetesan darah dari para pejuang Kota Surabaya.
Menurut Eri, para pejuang Kota Surabaya yang menumpahkan darah dan semangat untuk merebut, serta mempertahankan Kemerdekaan Negara Indonesia adalah darah dari para nasionalis dan religius.
“Itu yang akan kami angkat dengan TVRI, kami kerjasamakan dalam bentuk film dokumenter. Nanti Arek Suroboyo ketika masuk ke Museum Rumah Bung Karno atau tempat bersejarah, bisa lebih memahami bagaimana para Pahlawan kita merebut kemerdekaan dari para penjajah,” terangnya.
Saat Wali Kota Surabaya Bermain Peran
Saat ditanya soal persiapannya memerankan karakter Bung Karno, Eri mengaku tidak terlalu memusingkannya.
“Persipannya ya dijalani saja, di-scene itu Pak Rektor menyampaikan Bung Karno lahir di Blitar. Tak berselang lama, Bung Karno langsung menyampaikan kalau dirinya lahir di Kota Surabaya,” ujar dia.
Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu mengungkapkan, bahwa sejak kecil ia telah mengidolakan sosok Bung Karno.
“Maka tanpa sadar, kebijakan seperti program padat karya yang saya ambil itu dari buku nya Ir. Soekarno. Yakni, bagaimana beliau melibatkan masyarakat untuk mengentaskan kemiskinan dan kebodohan,” ungkap dia.
Karenanya, ia mengajak seluruh warga Kota Surabaya untuk bersama-sama mengembalikan sejarah tempat kelahiran Bung Karno. Serta, menunjukkan bahwa Kota Pahlawan merupakan tempat pertumpahan darah para pejuang yang ingin memerdekakan Bangsa Indonesia.
“Kalau dulu Bung Karno, H.O.S Tjokroaminoto, Bung Tomo, Budi Utomo berjuang melawan penjajah untuk merebut kemerdekaan, berarti semangat, kebersamaan dan gotong-royong dari api perjuangan harus kita teruskan untuk melawan kemiskinan, kebodohan, dan pengangguran. Semangat itu yang kita ambil dari film yang akan dibuat oleh TVRI,” terang dia.
Sementara itu, Kepala Stasiun TVRI Jawa Timur Asep Suhendar mengatakan, masyarakat Indonesia bisa menyaksikan film dokumenter Bung Karno pada 13 Agustus 2022. Sebab, film tersebut akan menjadi salah satu produk elektronik andalan dari TVRI.
“Dari 30 stasiun penyiaran di Indonesia, TVRI mengangkat Ir. Soekarno karena beliau bukan hanya sebagai tokoh nasional, melainkan telah menjadi tokoh dunia yang berasal dari Kota Surabaya dan diharapkan Surabaya juga bisa juga ikut mendunia,” kata Asep.
Untuk merepresentasikan Tokoh Bung Karno, Asep mengaku bahwa TVRI memilih Wali Kota Eri Cahyadi untuk memerankan tokoh tersebut. Ia menilai, bahwa Wali Kota Eri Cahyadi merupakan salah satu pemimpin muda yang memiliki semangat untuk memajukan kesejahteraan masyarakat di Kota Surabaya.
“Sekaligus menertibkan Surabaya menjadi indah, karena beliau di mata kami adalah sosok yang luar biasa, pemimpin luar biasa dari Surabaya. Beliau mempunyai semangat yang luar biasa dan masih muda juga. Kami pikir sangat pas untuk memerankan tokoh Ir. Soekarno,” tutupnya. (amr)
Load more