Terkendala Biaya Operasi, Bayi Terlahir Tanpa Anus di Gresik Butuh Uluran Tangan Dermawan

Gresik, Jawa Timur - Seorang bayi berusia 2 bulan di wilayah pelosok Gresik selatan kini sangat membutuhkan uluran tangan para dermawan. Bayi bernama Mochammad Nazril Maulana, mengalami kelainan bawaan tidak memiliki lubang anus (atresia ani), serta jari kaki dan tangannya tidak sempurna.

Keterbatasan ekonomi yang dialami keluarganya membuat sang bayi hingga kini belum mendapatkan penanganan medis secara maksimal. Penghasilan orang tuanya sebagai buruh pabrik, tidak mampu menjangkau kebutuhan biaya pengobatan yang sangat mahal.

Tidak hanya itu saja, bayi Maulana hanya tinggal di rumah berdinding triplek berukuran 5 kali 10, bersama keluarganya di Desa Kedamean, Kecamatan Kedamean, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur.

Kedua orang tuanya, yakni pasangan Mochammad Nadhif (30) dan Lindi Febriyanti (22), tidak menyangka anak pertamanya ini mengalami kelainan bawaan, karena sewaktu pemeriksaan kandungan kondisinya diketahui baik baik saja.

Namun demikian mereka tetap semangat dan selalu optimis merawat serta membesarkan buah hati tercintanya ini. Berbagai cara pengobatan medis terus dilakukan demi kesembuhan buah hatinya. Keterbatasan ekonomi menjadi kendala.

Ibunda bayi, Lindi Febriyanti mengatakan, semula buah hatinya harus menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) Surabaya, sebanyak tiga kali dalam seminggu. Namun setelah menjalani kolostomi, operasi pembuatan lubang di dinding perut untuk mengeluarkan feses kini cukup dua kali dalam sebulan.

Menurutnya saat ini dirinya masih butuh biaya lebih besar lagi untuk tindakan medis susulan yang lain. Selama ini keluarganya mengandalkan program bpjs mandiri untuk pengobatan anaknya. Rencananya apabila kondisi bayinya sehat bulan depan akan dilakukan operasi pembuatan anus.

"InsyaAllah kalau bulan depan anak saya sehat kondisinya, akan dilakukan operasi lagi pembuatan anus," ujar Lindi, Sabtu (16/7/2022).

Kisah bayi tanpa anus ini akhirnya mencuat dan viral di media sosial. Aksi simpati dan empati warga mulai berdatangan. Bantuan diantaranya datang dari persatuan istri angkatan darat (persit) kartika chandra kirana (kck)/ Kodim 0817 Gresik.

Para istri tentara ini mendatangi rumah orang tua. Selain melihat dari dekat kondisi bayi juga memberikan bantuan dan dukungan moril untuk keluarga bayi.

Ketua persit kck Kodim 0817 Gresik yang juga dokter spesialis penyakit dalam, Ria Yolanda Vitri, mengatakan bantuan ini merupakan bentuk simpati dan keprihatinan atas kondisi yang menimpa bayi dan keluarganya. Dirinya berharap kebutuhan akan gizi bayi serta ibundanya tetap terpenuhi dan diperhatikan agar tumbuh kembang bayi bisa optimal.

"Semoga bayinya tetap sehat dan bisa tumbuh optimal seperti bayi bayi ada umumnya," tutur Ria Yolanda.

Saat ini kondisi bayi tanpa anus itu berangsur membaik. Berat badannya terus meningkat dari 2 koma 7 kilogram saat dilahirkan, kini bertambah menjadi 3 koma 7 kilogram. Namun sang bayi kerap rewel dan menangis saat akan buang air besar. Karena itu pihak keluarga terus berjuang untuk kesembuhan buah hatinya. (mhb/rey)